Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Kasus DBD di Tanah Air masih cenderung meningkat setiap tahunnya bahkan penyakit ini masuk ke kategori endemi.
"Dengue ini penyakit yang progresif, apalagi ini mulai musim hujan penyakit ini bersirkulasi terus di indonesia. tapi sepanjang tahun nggak pernah hilang," kata Ketua Komunitas Dengue Indonesia Prof Dr dr Sri Rezeki S Hadinegoro Sp.A(K) dalam wawancara media bersama Takeda, Selasa (13/12/2022)
"Ini bukti bahwa DBD penyakit endemi di Indonesia," lanjutnya.
Pada 17 Juni 2022, kasus DBD di Indonesia tembus 45 ribu dengan kematian 432 jiwa. Selang sekitar satu bulan, yakni pada 9 Juli 2022, kasusnya tembus 52 ribu dengan kematian sebanyak 448 orang.
Penyakit demam berdarah merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan disebarkan oleh vektor. Vektor penular penyakit ini berasal dari jenis nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
"Kasus DBD dewasa lebih banyak daripada anak-anak, tapi yang meninggal tetap anak-anak lebih banyak," sebut Prof Sri.
Mencegah penularan DBD bukan hanya bersumber dari manusia saja, tetapi lingkungan sekitar juga harus diperhatikan. Berikut adalah cara mencegah DBD dikutip dari laman Promkes Kemenkes:
- Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
- Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan.
- Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menanam tanaman yang berfungsi untuk mengusir nyamuk
- Menggunakan kelambu pada kamar
- Memasang kawat kasa pada lubang ventilasi
- Menggunakan lotion anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk
- Hindari menggantung pakaian yang telah dipakai
- Memasang mosquito trap
- Larvasidasi di tempat yang sulit dikuras/ditutup
Next: beda gejala DBD dan flu biasa
Simak Video "Perhatikan Gantungan Bajumu, Nyamuk Suka dengan Bau Manusia"
[Gambas:Video 20detik]