Viral di media sosial unggahan foto ranjang RS dilapisi plastik, dinarasikan untuk pengidap HIV. Tidak sedikit yang menganggap hal tersebut merupakan perlakuan diskriminatif terhadap ODHA namun ada juga yang menilainya sebagai tatalaksana penanganan pasien HIV-AIDS.
Terlepas dari hal tersebut, tenaga kesehatan menjadi kelompok yang rentan tertular HIV meski kasusnya sedikit. Mereka bisa tertular dari jarum suntik, luka yang terbuka, sampai luka tusuk.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyebut penularan HIV di rumah sakit sangat jarang. Hanya 58 kasus penularan HIV akibat kerja yang dikonfirmasi ke layanan kesehatan.
Risiko tenaga kesehatan terpapar HIV akan lebih tinggi jika terdapat lebih banyak jumlah viral load dalam darah pasien. Besarnya risiko bagi ahli bedah tergantung pada prevalensi HIV pada populasi pasien, jumlah prosedur yang dilakukan oleh ahli bedah, dan lamanya periode risiko.
Dalam laman Sistem Informasi HIV AIDS Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa pedoman mencegah HIV di lingkungan kerja untuk tenaga kesehatan antara lain:
- Menjaga Kebersihan tangan
- Melengkapi alat Pelindung Diri (APD)
- Penempatan pasien
- Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
- Pengelolaan lingkungan
- Pengelolaan linen
- Praktik penyuntikan yang aman
- Praktik pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal punksi
- Perlindungan dan kesehatan karyawan dengan melaksanakan tatalaksana pasca pajanan (paparan)
Simak Video "AIDS dan 10 Gejala Umumnya: Batuk Kering-Demam"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)