Allopurinol Obat Apa? Simak Dosis, Efek Samping, dan Cara Pakainya

Allopurinol Obat Apa? Simak Dosis, Efek Samping, dan Cara Pakainya

Fadilla Namira - detikHealth
Jumat, 23 Des 2022 20:30 WIB
Allopurinol Obat Apa? Simak Dosis, Efek Samping, dan Cara Pakainya
Allopurinol obat apa? Ilustrasi obat (Foto: Getty Images/iStockphoto/Supersmario)
Jakarta -

Ketika diresepkan obat oleh dokter, sebagian orang mungkin orang mencari lebih rinci terkait manfaat dan efek samping obat yang diberikan, termasuk allopurinol. Lalu, allopurinol obat apa dan bagaimana cara pemakaiannya?

Perlu diketahui, allopurinol adalah obat keras sehingga tidak boleh sembarangan didapatkan. Pengonsumsiannya harus berdasarkan resep dokter jika seseorang tidak ingin mendapatkan efek samping serius.

Allopurinol Obat Apa?

Allopurinol adalah terapi pengobatan yang biasanya digunakan untuk menurunkan kadar asam urat tinggi dan batu ginjal. Jika dibiarkan begitu saja, asam urat tinggi akan menyebabkan penumpukan kristal-kristal kecil dan tajam di sekitar jaringan sendi. Itu sebabnya pengidap asam urat acap kali mengeluhkan nyeri sendi dan otot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, allopurinol bermanfaat untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien yang menerima kemoterapi kanker. Sebab, pasien kanker berisiko tinggi mengalami asam urat tinggi karena pelepasan sel kanker yang mati.

Ketika diminum secara teratur, allopurinol dapat membantu mencegah kerusakan pada persendian. Sayangnya, dokter tidak meresepkan obat ini kepada pengidap serangan asam urat mendadak karena tidak dapat meredakan nyeri akut.

ADVERTISEMENT

Dosis Allopurinol

Dikutip Monthly Index of Medical Specialities (MIMS), berikut dosis tepat untuk penggunaan purinol:

1. Asam Urat (Gout)

  • Dewasa: 100 mg per hari. Dosis ditingkatkan secara bertahap tergantung tingkat keparahan pasien: 100-200 mg setiap hari (ringan); 300-600 mg setiap hari (cukup parah); 700-900 mg setiap hari (berat). Dosis harian maksimal 900 mg.
  • Anak di bawah 15 tahun: 10-20 mg per hari. Dosis harian maksimal 400 mg.

2. Batu Ginjal

  • Dewasa: 200-300 mg per hari dengan dosis tunggal atau terbagi menjadi 2-3 kali.

3. Hiperurisemia Akibat Kemoterapi

  • Dewasa (suntik): 200-400 mg/m2 sebagai infus tunggal setiap hari atau terbagi rata pada interval 6, 8, atau 12 jam, selama 1-2 hari sebelum menjalani kemoterapi. Dosis harian maksimal 600 mg.
  • Dewasa (tablet): 600-800 mg setiap hari dalam dosis terbagi selama 2-3 hari sebelum pengobatan kanker.
  • Anak-anak (suntik): 200 mg/m2 sebagai infus tunggal setiap hari atau terbagi rata pada interval 6, 8, atau 12 jam, selama 24-48 jam sebelum menjalani kemoterapi.
  • Anak-anak (tablet)
  • Anak-anak di bawah enam tahun :150 mg per hari
  • Anak-anak di bawah 6-10 tahun :300 mg per hari
  • Anak-anak di bawah 15 tahun : 10-20 mg/kg per hari. Dosis harian maksimal 400 mg.

Efek Samping Allopurinol

Allopurinol dapat menyebabkan kantuk atau pusing. Disarankan untuk tidak mengemudi atau ikut serta dalam aktivitas apa pun yang membuat penggunanya harus berwaspada. Efek samping lain yang umum dilaporkan adalah:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Mati rasa
  • Sakit kepala
  • Gatal dan rambut rontok

Hentikan penggunaan obat ini dan dapatkan bantuan medis darurat jika memiliki tanda-tanda reaksi alergi terhadap allopurinol, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak di wajah atau tenggorokan, reaksi kulit yang parah, termasuk demam, sakit tenggorokan, mata terbakar, nyeri kulit, ruam kulit berwarna ungu kemerahan dengan kondisi melepuh dan mengelupas.

Beberapa efek samping parah harus dilaporkan segera ke dokter untuk menghindari komplikasi obat. Berikut gejalanya:

  • Ruam kulit yang gatal, bersisik, memar, atau perubahan warna pada kulit.
  • Pengelupasan kulit atau melepuh pada area mulut atau mata disertai demam.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, kaki, dan nyeri sendi.
  • Sakit kuning
  • Urine berwarna gelap atau berdarah
  • Nyeri saat buang air kecil atau tidak bisa buang air kecil sama sekali.
  • Allopurinol juga dapat menyebabkan peningkatan serangan asam urat selama awal pengobatan. Beri tahu dokter jika sering mengalami serangan asam urat.

Selain itu, obat ini dapat menyebabkan tingkat sel darah putih dan trombosit turun sehingga meningkatkan risiko infeksi. Untuk mencegahnya, hindari tempat keramaian dan orang yang sedang sakit.

Cara Pakai Allopurinol

Konsumsilah allopurinol sesuai dengan instruksi dokter atau apoteker secara teratur guna memberikan hasil yang efektif. Jangan berhenti meminumnya meski kondisi pasien sudah cukup membaik, kecuali disarankan oleh dokter.

Allopurinol sebaiknya dikonsumsi setelah makan dengan waktu yang sama setiap harinya. Terlebih, jangan mencoba menggandakan dosisnya dalam keadaan apa pun bila tidak ingin merasakan efek samping serius.

Beri tahu dokter jika pasien memiliki kondisi berikut guna mengantisipasi dampak dari penggunaan allopurinol:

  • Masalah ginjal dan hati
  • Penyakit tiroid
  • Gangguan zat besi
  • Dikarenakan Allopurinol digolongkan tipe C pada pedoman obat kehamilan, mungkin bisa berisiko pada bayi. Oleh karena itu, beri tahu dokter jika penggunanya sedang hamil atau menyusui.

Allopurinol biasanya memakan dua sampai enam minggu untuk melihat hasil yang signifikan. Waktu yang terbilang lama tentunya membawa dampak besar bagi kesehatan ginjal. Dengan demikian, dokter akan menyarankan untuk tes darah secara rutin guna mengontrol fungsi hati dan ginjal.

Jadi, sudah tahukan allopurinol obat apa? Untuk mencegah kerusakan, simpanlah obat ini di bawah lindungan sinar matahari dan tempat lembab. Selain itu, terapkanlah pola makan sehat rendah purin untuk mendukung keberhasilan pengobatan.




(suc/suc)

Berita Terkait