Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan olahan di sarana produksi dan peredaran khusus Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pengawasan ini dilakukan sejak 1 Desember 2023 hingga 4 Januari 2023.
Jenis-jenis pangan seperti Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan bahan pangan untuk membuat kue, makanan ringan, minuman, keik, cokelat menjadi perhatian khusus BPOM dalam program ini. Mereka memfokuskan pada pangan olahan terkemas kedaluwarsa, Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, dan rusak di sarana peredaran, seperti importir, distributor, gudang e-commerce dan ritel pangan, termasuk penjual parsel/hampers.
Salah satu yang disorot adalah temuan sachet starbucks. "Produk Starbucks sachet yang disita ini berasal dari Turki. Kami menemukannya di toko di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers daring, Senin (26/12/2022).
E-commerce ditambahkan dalam komponen pengawasan karena minat belanja masyarakat Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya.
"BPOM menyelenggarakan pengawasan di sepanjang rantai pangan untuk mewujudkan keamanan, mutu dan gizi pangan melibatkan pelaku usaha, masyarakat, dan pemangku kepentingan," sambung dia.
Dari hasil pengawasan tersebut, BPOM telah memeriksa 2.412 sarana peredaran pangan olahan. Sarana tersebut terdiri dari 1.929 sarana ritel, 437 gudang distributor (termasuk gudang e-commerce dan 46 gudang importir).
Ditemukan 769 sarana (31,88 persen) yang menjual produk Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) seperti pangan kadaluarsa, pangan TIE, dan pangan rusak dengan rincian sebagai berikut:
- 730 saran ritel (30,27 persen)
- 37 sarana gudang distributor (1,53 persen)
- 2 sarana gudang importir (0,08 persen)
"Jika keamanan pangan tidak terjaga maka kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan akan sulit terwujud bahkan perdagangan dan ekonomi juga akan terganggu," kata Penny.
NEXT: Temuan 66.113 pieces Makanan TMK
Simak Video "Mengandung Kaca, Ratusan Botol Starbucks Ini Ditarik dari Peredaran"
[Gambas:Video 20detik]