Menopause merupakan kondisi masa menstruasi seorang wanita telah berakhir. Biasanya kondisi ini akan terjadi pada wanita yang sudah berusia 45-55 tahun. Namun tak menutup kemungkinan jika menopause terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun.
Salah satunya dialami seorang wanita di Inggris bernama Emma Delaney. Ia mengalami menopause saat masih berusia 25 tahun pada 2013. Kondisinya tersebut baru ketahuan ketika dirinya sedang berkonsultasi dengan dokter mengenai haid yang tidak kunjung datang.
Dikutip dari BBC, usai mendengar diagnosis dirinya mengalami menopause, Emma sangat terkejut dan pikirannya kalut lantaran dirinya berpikir tidak akan bisa hamil dan melahirkan seumur hidupnya.
"Saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi, dia (dokter) mengatakan kepada saya seolah-olah saya kehilangan kunci sehingga saya tidak dapat memiliki anak," ujar Emma.
Emma ternyata terkena kondisi yang disebut Insufisiensi Ovarium Primer (POI) yang dipahami sebagai segala bentuk menopause di bawah usia 40 tahun. Wanita dengan kondisi ini umumnya mengalami gejala menopause hingga memasuki usia 50-an. Sampai saat ini, belum ada penyebab atau faktor pemicu pasti mengenai penyakit ini.
Sekitar satu dari 100 wanita di Inggris terkena kondisi ini namun para ahli percaya sebenarnya jumlahnya lebih banyak dari itu. Akan tetapi, perbincangan mengenai menopause masih dianggap tabu di sana.
Apa Itu Menopause di Usia Muda?
Dokter spesialis perawatan menopause Nighat Arif menyebut tidak ada yang bisa mengetahui dengan jelas penyebab menopause terjadi pada kelompok usia yang muda. Bagi beberapa orang seperti Emma, tidak ada penjelasan mengapa indung telur mereka tidak berfungsi. Meski begitu, POI juga bisa disebabkan karena kondisi autoimun, kelainan kromosom, atau pembedahan pada rahim atau indung telur. Selain mempengaruhi kondisi fisik, menopause dini juga akan mempengaruhi kondisi psikis.
Setelah didiagnosis POI, Emma sempat menangis sendirian di mobilnya selama satu jam. Emma mengaku hampir tidak tau apa-apa tentang menopause. Kini impiannya merawat dua orang anak telah sirna.
Selama beberapa bulan, Emma memakai tablet terapi sulih hormon (HRT). Ia mengetahui indung telurnya telah berhenti berfungsi dan tubuhnya tidak menghasilkan cukup estrogen dan progesteron yang merupakan hormon pengatur siklus menstruasi.
Simak Video "Pakar: Dopamin Bisa Jadi Tanda 'Red Flag'"
[Gambas:Video 20detik]