Wanti-wanti Dokter soal Ajak Anak Main Petasan-Kembang Api di Malam Tahun Baru

ADVERTISEMENT

Wanti-wanti Dokter soal Ajak Anak Main Petasan-Kembang Api di Malam Tahun Baru

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Sabtu, 31 Des 2022 21:12 WIB
Sparkler Happy New Year 2020 With Fireworks
Dokter beberkan bahaya petasan dan kembang api bagi anak. (Foto ilusrasi: iStock)
Jakarta -

Perayaan malam pergantian tahun sering diisi dengan berbagai kegiatan, seperti bakar-bakaran hingga berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. Hal lain yang tidak ketinggalan adalah menyalakan petasan atau kembang api.

Namun, hati-hati bagi para orang tua yang membawa anaknya terutama yang masih bayi untuk melihat meriahnya kembang api saat tahun baru. Menurut dokter spesialis anak, dr K.S Denta, Msc, SpA, suara keras kembang api itu bisa merusak pendengarannya.

"Tahun baruan dah bisa rame-rame nih, Alhamdulillah. Tapi kalo punya bayi, gak perlu diajak rame-rame nonton kembang api ya," tulis dr Denta dalam unggahannya di Twitter, dikutip atas izin bersangkutan, Sabtu (31/12/2022).

"Risiko bisa rusak pendengarannya. Batas aman suara yg bisa didengerin bayi itu di bawah 60 dB. Nonton kembang api langsung suaranya bisa di atas 120-140 dB," sambungnya.

Risiko bahaya pada anak-anak juga bisa terjadi karena kembang api berbentuk lidi yang biasanya dipegang. Dalam unggahannya dr Denta menegaskan, cipratan kembang api itu bisa menyebabkan luka.

"Ini juga jangan, saya pernah dapat pasien bayi luka bakar kena cipratan apinya," pungkasnya.

Tak hanya pada anak-anak, suara keras dari petasan juga bisa mempengaruhi pendengaran orang dewasa. Dikutip dari laman Hear It, orang dewasa tidak boleh terpapar tekanan suara lebih dari 149 dB.

Paparan suara yang keras ini bisa menyebabkan gangguan pendengaran dan tinitus, baik bersifat sementara maupun permanen.



Simak Video "Pemerintah Tengah Godok Aturan Mobilitas Libur Nataru Mendatang"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/vyp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT