Belakangan, viral unggahan yang menyebut memakan nasi putih pulen hangat semangkuk sama dengan menelan dua hingga tiga sendok makan (sdm) gula pasir. Disebutkannya, nasi putih adalah pemicu perut buncit dan sumber sejumlah penyakit termasuk kencing manis.
Lantas, benarkah gula pada nasi putih yang baru matang lebih tinggi dibandingkan gula pada nasi putih yang sudah dingin?
"Sekarang kalian tau khan penyakit & perut buncit itu datangnya dari mana. Solusinya? Stop makan nasi putih. Itu akan membereskan banyak sekali masalah kesehatan yang bisa timbul dari konsumsi nasi putih yang terus menerus," tertulis dalam unggahan tersebut di Instagram.
"Mau kalian bilang makan nasi putih sudah jadi "budaya" kita orang Indonesia atau mau dicuekin sekalipun, ujung-ujungnya kalian sendiri yang akan kena kencing manis, kolesterol tinggi, fatty liver, dan obesitas sentral kalau tidak mau berubah," ujarnya lebih lanjut.
Dokter spesialis gizi klinik dr Titi Sekarindah, SpGK menjelaskan, memang ada riset yang menyebut indeks glikemik pada nasi putih yang baru matang lebih dingin dibandingkan nasi putih yang sudah dingin. Walhasil ia menganjurkan agar nasi putih dikonsumsi ketika sudah tidak terlalu panas.
"Kalau 1 sendok makan gula, kira-kira 60 kkal (kalori). Kalau 3 sendok makan, ya 180 kkal. 1 mangkuk nasi kira-kira 150 gram nasi, 9 sendok makan (setara) 260 kkal. Jadi saya nggak setuju kalau dihilangkan nasinya, gantilah dengan karbohidrat kompleks," ungkapnya pada detikcom, Jumat (30/12/2022).
"Kalau bisa jangan terlalu panas karena dari penelitian, nasi yang panas indeks glikemiknya lebih tinggi dari nasi dingin. Kalau memang hanya bisa makan nasi putih ya nggak apa-apa, tapi harus bareng dengan sayuran yang banyak," ujar dr Titi lebih lanjut.
NEXT: Makan nasi putih boleh-boleh saja, asalkan...