Golongan Darah Ini Ternyata Lebih Rentan Kena Stroke di Usia Muda

Hana Nushratu - detikHealth
Rabu, 04 Jan 2023 09:45 WIB
Selain gaya hidup, ternyata golongan darah juga berpengaruh meningkatkan risiko penyakit stroke. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta -

Stroke ternyata tidak hanya dipengaruhi gaya hidup saja, tetapi juga golongan darah. Penelitian dari Amerika Serikat (AS) mengungkapkan fakta golongan darah A memiliki risiko stroke lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.

Darah terdiri dari banyak komponen yang berbeda, seperti sel darah merah dan putih yang bertugas membawa oksigen serta membantu melawan infeksi, ada trombosit darah berguna sebagai pembekuan darah, serta plasma darah yang mengalirkan hormon hingga nutrisi.

Selain itu, darah manusia juga mengandung antigen. Komponen ini berasal dari protein dan molekul lain yang ada di luar sel darah merah. Antigen berguna menentukan jenis atau golongan darah yang dimiliki seseorang. Itu sebabnya, ada empat golongan darah, yakni A, B, O, dan AB.

Jika darah mengandung faktor rhesus (Rh), golongan darah diklasifikasikan positif. Begitu pun sebaliknya.

Mengkategorikan darah menurut jenisnya penting untuk hal-hal yang bersifat medis, seperti transfusi darah atau perawatan kelainan darah. Mencampur satu jenis darah dengan yang lain bisa berakibat fatal.

Golongan Darah A Rentan Terkena Stroke

Sebuah riset menunjukkan bahwa golongan darah dapat memengaruhi risiko stroke di usia muda. Ini berdasarkan penelitian dengan mengumpulkan data dari 48 studi genetik yang mencakup sekitar 17.000 orang dengan stroke dan hampir 600.000 kontrol non-stroke dengan usia antara 18 dan 59 tahun.

Pencarian di seluruh genom mengungkapkan adanya dua lokasi yang sangat terkait dengan risiko stroke sebelumya. Salah satunya bertepatan dengan tempat gen untuk golongan darah berada.

Dari hasil riset tersebut golongan darah A memiliki risiko lebih besar terkena stroke 16 persen, dibandingkan dengan golongan darah lainnya. Sementara golongan darah lainnya, seperti golongan darah O memiliki risiko lebih rendah 12 persen.

Diketahui, setiap tahunnya di Amerika Serikat sekitar 800 ribu orang mengalami stroke. Penyakit ini kerap kali menyerang orang yang berusia 65 tahun ke atas dan risikonya berlipat ganda setiap dekade setelah usianya menginjak 55 tahun.

Dalam penelitian ini, beberapa orang yang terlibat merupakan mereka yang tinggal di Amerika Utara, Eropa, Jepang, Pakistan, Australia, dan orang-orang keturunan non-Eropa hanya mencapai 35 persen. Oleh sebab itu, peneliti memerlukan studi lebih lanjut terkait hal ini.




(hnu/suc)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork