Musim hujan adalah waktu menetasnya telur ular. Suhu ruangan yang hangat dan lembap cenderung disukai oleh ular untuk tempat menetaskan telur. Hampir semua jenis ular, termasuk induk ular kobra pada periode tertentu akan meninggalkan telurnya untuk dibiarkan menetas sendiri. Apabila sudah menetas, bayi ular kobra memiliki kelenjar yang mampu menghasilkan racun yang sangat berbahaya bagi manusia jika tergigit.
Digigit ular, terutama ular berbisa adalah kondisi gawat darurat yang harus segera diberi pertolongan pertama. Pasalnya, bisa ular yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebar lebih cepat melalui kelenjar getah bening. Karenanya, pertolongan pertama menjadi kunci keselamatan korban.
Akan tetapi, dari beberapa orang masih ada yang belum memahami terkait pertolongan pertama digigit ular, sehingga banyak yang salah langkah hingga akhirnya nyawa tak tertolong.
"Semua first aid yang dikasih bawang, dikasih air garam salah semua. Diajarkan komunitas Magelang ditusuk yang bengkak itu juga salah, justru jadi source of bleeding," kata Pakar Ular Indonesia dr Tri Maharani kepada detikcom, Selasa (3/1/2023).
dr Tri menjelaskan pertolongan pertama saat digigit ular adalah dengan menggunakan imobilisasi agar bisa ular terhambat dan tidak menyebar. Imobilisasi bisa dilakukan dengan menggunakan kayu, bambu atau kardus yang tebal sehingga bagian yang tergigit ular tidak menyebar.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut berikut 11 hal yang tidak boleh dilakukan saat digigit ular, yakni:
- Pergi ke dukun
- Ditoreh atau dikeluarkan darahnya
- Menggunakan obat herbal
- Dipijat
- Ditusuk jarum di bekas gigitan
- Dikasih bawang merah
- Memakai kejutan listrik
- Dihisap atau disedot
- Memakai batu hitam
- Rendam air garam
- Diikat
Simak Video "Simak! Pertolongan Pertama jika Digigit Ular Berbisa"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)