Keberisikan Suara Lato-lato, Bisa Ganggu Pendengaran? Ini Kata Dokter THT

Keberisikan Suara Lato-lato, Bisa Ganggu Pendengaran? Ini Kata Dokter THT

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 09 Jan 2023 13:34 WIB
Keberisikan Suara Lato-lato, Bisa Ganggu Pendengaran? Ini Kata Dokter THT
Mainan lato-lato bikin resah, suaranya ganggu pendengaran? (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Demam mainan lato-lato tampaknya mulai meresahkan. Berseliweran keluhan di lini masa soal merasa terganggu dengan kebisingan suara lato-lato.

Nyaris di beragam tempat, usia anak hingga dewasa ikut mencoba mainan viral lato-lato ini. Mungkinkah suara bising lato-lato berdampak pada kondisi pendengaran?

dr Ahmad Wahyuddin, SpTHT-KL dari Primaya Hospital Depok menyebut risiko gangguan pendengaran tergantung pada kondisi klinis masing-masing orang. Jika yang bersangkutan sudah memiliki gangguan pendengaran terlebih dulu, tentu bisa memperburuk kualitas pendengaran tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lain hal dengan mereka dalam kondisi sehat. Mengutip keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr Ahmad menyebut terganggunya pendengaran dikaitkan dengan seberapa tinggi desibel asal suara.

Perlu diketahui lebih dulu intensitas suara permainan lato-lato, yang dinyatakan dalam desibel. Jika berada di 85 desibel, maka disarankan untuk tidak mendengarkan lebih dari delapan jam.

ADVERTISEMENT

''Sebenarnya belum ada yang mengkaji tentang seberapa besar sih suara yang dikeluarkan oleh lato-lato ini. Tapi saya rasa kalau di ruangan terbuka dia main, tidak sampai berada di 85 desibel. Kecuali kalau dia di ruangan tertutup sendirian,'' terangnya saat dihubungi detikcom Senin (9/1/2022).

Jika seseorang mendengarkan kebisingan melampaui batas waktu yang ditentukan, akibatnya, menurut dr ahmad akan mengalami gangguan noise induce hearing loss atau kerusakan telinga bagian dalam akibat suara keras.

''Jadi kalau misalnya kebisingannya 85 desibel kita hanya bisa mendengar 8 jam, tapi kalau dia misalkan lebih dari itu, WHO menentukan kalau dia sudah mencapai 88 desibel artinya kita hanya bisa mendengar empat jam,'' lanjut dia.

Begitu semakin tinggi, misalnya mencapai 91 desibel, batas waktu mendengarkan semakin sedikit yakni dua jam. Bahkan, seseorang disarankan tidak mendengarkan lebih dari 15 menit ketika angkanya mencapai 100 desibel.

Apa Tandanya Sudah Ada Gangguan?

dr Ahmad menyarankan masyarakat untuk segera memeriksakan kondisi telinga ke dokter jika mengeluhkan sejumlah gejala tidak biasa.

''Kalau pada kebisingan dia sifatnya perlahan-lahan, jadi kita nggak sadar kalau ada penurunan pendengaran,'' tuturnya.

''Pada saat sunyi kadang-kadang ada bunyi dengungan nada tinggi atau tinitus,'' sambung dia.




(naf/up)
Keberisikan Lato-lato
20 Konten
Keseruan bermain lato-lato sempat mendapat sambutan hangat, karena sejenak mengalihkan anak-anak dari gadget. Tapi kok lama-lama suaranya nyebelin ya? Pada nggak tahu tempat nih mainnya.

Berita Terkait