Warga di kota-kota besar China seperti Beijing, Shanghai, dan Wuhan mulai berdamai dengan COVID-19 meski kasus kian melonjak. Mereka menganggap pembukaan perbatasan menjadi hal penting yang menandakan negaranya sudah mulai bisa hidup berdampingan dengan COVID-19.
Di pusat kota Wuhan, tempat pandemi dimulai tiga tahun lalu, orang-orang tidak lagi cemas akan adanya kasus baru. Mereka tak lagi tinggal di rumah dan akhirnya bisa bepergian usai tiga tahun.
"Pekerjaan, kehidupan, dan hiburan semuanya kembali ke tingkat normal," ujar Wu, seorang tutor di pusat pelatihan swasta kepada Reuters.
"Sudah lama sejak semuanya terlihat hidup dan bersemangat," kata seorang warga Wuhan berusia 24 tahun bermarga Chen, yang bekerja di perusahaan swasta.
Ratusan ribu warga China juga dilaporkan meninggalkan negara tersebut untuk kembali melakukan perjalanan ke negara-negara lain. Perbatasan yang dibuka memungkinkan mereka bisa bertemu kembali dengan kerabat seperti di Hong Kong dan Taiwan.
"Kita bebas sekarang," ujar Yang yang ditemui sedang berjalan-jalan di taman di sekitar kota tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, media pemerintah berupaya meyakinkan publik bahwa wabah COVID-19 telah terkendali dan mendekati puncaknya. Hal tersebut menandakan warga China telah mendapatkan perlindungan dan imunitas terhadap Corona.
Simak Video "Respons WHO soal Klaim AS yang Sebut Covid-19 Bocor dari Lab Wuhan"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/vyp)
