Pakar kesehatan sudah mewanti-wanti bahaya dan efek jangka panjang dari mengonsumsi rokok elektrik atau vape. Salah satu yang disorot adalah kondisi langka 'popcorn lung' akibat ngevape.
Popcorn lung atau paru-paru popcorn mengacu pada penyakit langka yang menyebabkan jaringan parut dan peradangan pada bronkiolus. Penyakit ini dapat menyebabkan batuk kering yang terus-menerus dan sesak napas.
Hal tersebut juga dialami oleh remaja 17 tahun di Kanada yang mengalami kerusakan paru parah akibat popcorn lung yang dipicu kebiasaan ngevape. Dia mengalami bronkiolitis, cedera paru-paru yang serius dan tidak dapat disembuhkan yang disebabkan oleh paparan bahan kimia diduga dari liquid vape.
Dalam laporan di jurnal Canadian Medical Association Journal (CMAJ) remaja itu mengonsumsi vape setiap hari selama lima bulan sebelum mengeluhkan gejala sesak napas. Dia juga mengalami batuk persisten dan demam.
Awalnya dokter menduga ia mengalami pneumonia, tapi kesulitan bernapasnya semakin memburuk dari hari ke hari membuatnya kelelahan dan mual. Lima hari kemudian, gejalanya memburuk dan harus masuk ruang ICU.
Selanjutnya: ventilator tak membantu kondisi paru-parunya