Populasi Menyusut, Begini Pengakuan Warga China yang Ogah Punya Anak

ADVERTISEMENT

Populasi Menyusut, Begini Pengakuan Warga China yang Ogah Punya Anak

Vidya Pinandhita - detikHealth
Selasa, 17 Jan 2023 16:00 WIB
A woman plays with a child in a compound near a commercial office building in Beijing on May 10, 2021. Chinas ruling Communist Party will ease birth limits to allow all couples to have three children instead of two to cope with the rapid rise in the average age of its population, a state news agency said Monday. (AP Photo/Andy Wong)
pengakuan warga China soal ogah punya anak (Foto: AP/Andy Wong)
Jakarta -

Pertama kalinya dalam enam dekade, populasi China terpantau turun tahun lalu. Penurunan tersebut merupakan perubahan bersejarah yang diprediksi bakal menjadi awal mula periode panjang penurunan jumlah warga China. Nantinya, bakal berimbas pada perekonomian dunia.

Penurunan ini juga diyakini menjadi yang terburuk sejak 1961 yakni tahun terakhir kelaparan hebat di China. Dengan penurunan tersebut, semakin kuat prediksi yang menyebut India akan menjadi negara paling populer di dunia tahun ini.

Pencarian online untuk 'kereta bayi' di mesin pencarian Baidu China turun 17 persen pada 2022 dan 41 persen sejak 2018. Pencarian terkait botol bayi juga menurun lebih dari sepertiga sejak 2018. Sebaliknya, pencarian terkait panti jompo melonjak delapan kali lipat setahun terakhir ini.

Kebalikannya terjadi di India. Google Trends mencatat penelusuran terkait botol bayi meningkat 15 persen dari tahun ke tahun. Penelusuran untuk tempat tidur bayi naik hampir lima kali lipat.

Biro Statistik Nasional di China mencatat, populasi China telah menurun sekitar 850 ribu, menjadi 1,4 miliar terhitung hingga akhir 2022.

Dalam jangka panjang, para pakar PBB melihat populasi China menyusut hingga 109 juta pada tahun 2050. Penurunan tersebut lebih dari tiga kali lipat prediksi penurunan sebelumnya pada 2019.

Ahli demografi domestik menyoroti China akan menjadi tua sebelum kaya. Pergerakan ekonomi akan melambat karena pendapatan menurun, sementara utang pemerintah meningkat imbas lonjakan biaya kesehatan dan kesejahteraan.

"Prospek demografis dan ekonomi China jauh lebih suram dari yang diperkirakan. China harus menyesuaikan kebijakan sosial, ekonomi, pertahanan, dan luar negerinya," kata ahli demografi Yi Fuxian, dikutip dari Reuters, Selasa (17/1/2029).

NEXT: Apa sih yang bikin sebegitu ogah punya anak? Begini curhat warga China

Simak Video 'Sorotan Ahli Demografi soal Menyusutnya Populasi di China':

[Gambas:Video 20detik]



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT