Heboh Liquid Vape Isi Narkoba, Dokter Paru Sebut Efeknya Mematikan

ADVERTISEMENT

Heboh Liquid Vape Isi Narkoba, Dokter Paru Sebut Efeknya Mematikan

Hana Nushratu - detikHealth
Kamis, 19 Jan 2023 16:01 WIB
Pembuatan likuid vape mengandung narkotika jenis sabu di kawasan Jakbar
Foto: Pembuatan likuid vape mengandung narkotika jenis sabu di kawasan Jakbar (Adrial/detik)
Jakarta -

Beberapa hari yang lalu, publik dihebohkan dengan penemuan liquid rokok elektrik atau vape yang dicampur dengan narkoba. Terkait hal ini, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Prof Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K) memberikan komentarnya.

Prof Agus menuturkan, pihak-pihak seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mewanti-wanti hal tersebut sejak vape pertama kali beredar di Indonesia. Kasus liquid vape diselundupkan narkoba bukan pertama kalinya terjadi, bahkan di negara lain.

"Jadi ini penyalahgunaan. Termasuk di Inggris sendiri sudah disampaikan bahwa salah potensi berbahaya dari vape adalah penyalahgunaan dari cairannya diisi dengan narkotika," ujar Prof Agus dalam Media Briefing Virtual, Kamis (19/1/2023).

Menurut Prof Agus, penggunaan vape yang dicampur dengan narkoba bahayanya dua kali lipat. Sebab, baik vape maupun narkoba sama-sama bahan yang berbahaya bagi tubuh.

"Jadi ketika seseorang menggunakan vape dan narkotika, maka dampaknya adalah dampak dari vape itu sendiri plus dampak dari penggunaan narkotika," kata Prof Agus.

"Tentu menjadi double agent, double killer. Dua hal yang bisa membunuh dan mematikan," bebernya.

Prof Agus mengimbau agar masyarakat untuk waspada terhadap penggunaan vape. Ia juga menyarankan agar pemerintah membuat regulasi terkait vape.

"Sampai saat ini belum ada regulasinya, tentu ini (vape dicampur narkoba) mungkin lebih berbahaya," kata Prof Agus.

Sebelumnya, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya bersama Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta menggeledah industri rumahan pembuatan likuid vape yang mengandung narkoba jenis sabu di kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Modus pelaku yakni mencampurkan narkoba jenis sabu ke dalam likuid vape.

"Untuk pembuatan likuid yang berasal dari sabu. Dengan barang sabu methamphetamine terus ada MDMB (metilendioksimetamfetamina) atau alat yang lain serta alat masak yang lain, diolah barang ini menjadi likuid. Likuid ini adalah barang yang bisa dijual bebas," ujar Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa, dikutip dari detikNews, Sabtu (14/1/2023).

Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli likuid vape.

"Saya ataupun Polda Metro Jaya mengimbau berhati-hati ketika membeli liquid cair dalam bentuk vape, sehingga mungkin itu juga mengandung narkotika, apa pun jenisnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.



Simak Video "Penjelasan Dokter soal Manfaat Puasa pada Metabolisme Tubuh "
[Gambas:Video 20detik]
(hnu/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT