Nasi Minyak Viral Banjir Peminat, Kemenkes Ingatkan Batasan Asupan Lemak

ADVERTISEMENT

Nasi Minyak Viral Banjir Peminat, Kemenkes Ingatkan Batasan Asupan Lemak

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 20 Jan 2023 12:00 WIB
Cooking deep fried sliced banana thai style
Viral nasi minyak. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tuayai)
Jakarta -

Belakangan viral soal nasi minyak, sajian makanan yang dicampur dengan bumbu dan minyak berlebih. Plt Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Anak (GIZI KIA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr Ni Made Diah PLD, MKM, menyebut minyak sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tetap ada batasan yang harus dipahami agar tidak berisiko bagi kesehatan.

"Minyak ini untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita bahkan sebenarnya prinsipnya semua orang perlu minyak tapi dengan batasan, jadi kalau dari ibu hamil ini masih memerlukan minyak sekitar 5 porsi per hari," terang dia dalam konferensi pers Jumat (20/1/2023).

"Ibu menyusui 6 porsi per hari, balita juga masih memerlukan minyak dengan porsi-porsi pada setiap makanan-nya, dan Kemenkes membatasi lemak ini telah mengeluarkan Permenkes 30 2013 tentang Pembatasan Gula, Garam, Lemak," tutur dr Diah.

Dalam Permenkes tersebut, diatur konsumsi gula lebih dari 50 gram, natrium lebih dari 2000 mg atau lemak total lebih dari 67 gr per orang per hari, berisiko hipertensi, stroke, diabetes dan serangan jantung.

dr Diah juga mengimbau agar masyarakat memerhatikan kandungan lemak di label pangan olahan.

Dalam kesempatan serupa, Prof Hardinsyah dari PERGIZI Pangan Indonesia menyebut risiko akibat memakan makanan berlemak tidak muncul dalam jangka waktu pendek. Namun, ia juga menyebut tidak seluruh santapan berlemak mempunyai efek berbahaya.

Misalnya nasi uduk. Nasi uduk disebut Prof Hardin menggunakan minyak kelapa dan proses pembuatannya dikukus, tidak digoreng.

"Caranya minyak yang digunakan itu apa, selama ini kan nasi uduk itu santan, ya dia dalam proses dikukus bukan digoreng, jadi buat orang yang memang membutuhkan respons gula darah tidak terlalu cepat, memang makan nasi tadi perlu diberi protein dan minyak yang bagus, selagi tidak berlebihan," kata dia.

"Yang penting jangan berlebihan dan pastikan minyaknya apa, bukan berarti nasi dituangi dengan minyak jelantah ya, atau menggoreng dengan minyak seperti nasi goreng."



Simak Video "Kata Penjual soal Kuliner 'Nasi Minyak' Bebek Surabaya yang Lagi Viral"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)
Nasi Minyak Vs Kolesterol
Nasi Minyak Vs Kolesterol
16 Konten
Tren kuliner viral 'nasi minyak' tengah jadi perbincangan. Para pakar waswas dampaknya bisa bikin kolesterol meningkat, begitu pula risiko penyakit jantung. Bahkan risiko kanker juga meningkat.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT