Kasus Campak Ngegas di RI, Bisa Seserius Ini Jika Terpapar

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 20 Jan 2023 18:00 WIB
ilustrasi anak kena campak (Foto: iStock)
Jakarta - Kasus campak dilaporkan makin ngegas di Indonesia. Menurut Ikatan Dokter Anak (IDAI), pada tahun 2021 hanya ada 132 kasus yang terkonfirmasi. Kemudian melonjak naik per Desember 2022 sebanyak 3.341 kasus dari 31 provinsi. Adapun kondisi ini terjadi karena rendahnya cakupan vaksinasi.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan, infeksi campak bisa berdampak jauh lebih buruk dibandingkan COVID-19. Bahkan, penularannya jauh lebih tinggi daripada virus Corona.

"Penularannya ke orang itu bisa sampai 10-12 orang, kalau COVID hanya 3 kira-kira. Jadi bisa 4 kali lipat penularannya daripada COVID. Oleh karena itu, imunisasi campak harus di atas 90, bahkan 95 persen. Kalau di bawah 60 persen saja, KLB sudah pada mulai muncul dan ini terjadi," ucapnya saat konferensi pers Kementerian Kesehatan terkait Hari Gizi Nasional 2023, Jumat (20/1/2023).

Selain itu, campak juga bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti radang otak dan pneumonia. Karenanya, dr Piprim mewanti-wanti masyarakat untuk waspada dan segera mendapatkan vaksin, terutama vaksin anak. Hal ini berguna untuk mencegah infeksi parah hingga komplikasi serius yang bisa menyebabkan kematian.

"Nutrisi yang baik membuat imunitas tubuh anak menjadi baik, mengurangi komplikasi berat akibat campak," imbuhnya lagi.



Simak Video "Video KuTips: Terapi Campak pada Anak, IDAI Ingatkan Isolasi Diri "


(suc/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork