Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan, infeksi campak bisa berdampak jauh lebih buruk dibandingkan COVID-19. Bahkan, penularannya jauh lebih tinggi daripada virus Corona.
"Penularannya ke orang itu bisa sampai 10-12 orang, kalau COVID hanya 3 kira-kira. Jadi bisa 4 kali lipat penularannya daripada COVID. Oleh karena itu, imunisasi campak harus di atas 90, bahkan 95 persen. Kalau di bawah 60 persen saja, KLB sudah pada mulai muncul dan ini terjadi," ucapnya saat konferensi pers Kementerian Kesehatan terkait Hari Gizi Nasional 2023, Jumat (20/1/2023).
Selain itu, campak juga bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti radang otak dan pneumonia. Karenanya, dr Piprim mewanti-wanti masyarakat untuk waspada dan segera mendapatkan vaksin, terutama vaksin anak. Hal ini berguna untuk mencegah infeksi parah hingga komplikasi serius yang bisa menyebabkan kematian.
"Nutrisi yang baik membuat imunitas tubuh anak menjadi baik, mengurangi komplikasi berat akibat campak," imbuhnya lagi.
Simak Video "Video KuTips: Terapi Campak pada Anak, IDAI Ingatkan Isolasi Diri "
(suc/naf)