Selama pola hidup yang dijalani tidak sehat, setiap pria berisiko mengidap hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi. Akibat kolesterol tinggi pada pria nyatanya tidak boleh disepelekan. Meski kondisinya jarang sekali mengganggu, seiring waktu penyakit ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks.
Kolesterol tinggi merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja tanpa bulu. Kebanyakan kasus berasal dari pola makan yang tidak sehat dan seimbang, misalnya terlalu banyak mengonsumsi gorengan, hidangan laut, daging berlemak, susu, dan hidangan siap saji.
Penting diingat, kolesterol terbagi menjadi dua jenis yakni kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dan kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL). Kedua zat ini diproduksi alami oleh hati (liver) untuk membentuk hormon, vitamin D, dan melancarkan pencernaan.
Meski begitu, kadar kolesterol total yang melebihi 200 mg/dL dan dibiarkan dalam jangka panjang akan menyebabkan banyak masalah kesehatan, terutama stroke, serangan jantung, penyakit saraf, dan kelainan genital.
Akibat Kolesterol Tinggi pada Pria
Pada dasarnya, kolesterol merupakan zat lilin yang bersifat seperti lemak. Jika terlalu jumlahnya terlalu banyak, terbentuklah plak di dinding arteri yang merusak dan menghalangi alirah darah. Dalam istilah medis kondisi itu disebut aterosklerosis.
Aterosklerosis pada pria di tahap awal memang tidak menimbulkan gejala berat. Itu sebabnya, gejala kolesterol acapkali diabaikan. Berikut gejala-gejala yang sering dilaporkan oleh pria dengan kolesterol tinggi:
- Mudah lelah dan mengantuk
- Kelemahan otot dan kesemutan
- Nyeri dan kram di area kaki
- Xanthoma, yaitu benjolan kecil di bawah kulit berisi penumpukan lemak
- Sesak napas dan nyeri dada
Selain itu, disfungsi ereksi merupakan gejala awal yang cukup lumrah dirasakan oleh setiap pria. Tanpa disadari, kondisi ini membuat pengidapnya tidak mempunyai nafsu bercinta dan merusak performa seksual karena libido yang rendah. Lambat laun, hal ini tentu mengganggu keharmonisan hubungan.
Kolesterol tinggi dan disfungsi ereksi adalah dua kondisi kesehatan yang saling terkait. Penyumbatan pembuluh darah akibat kolesterol tinggi menyebabkan sirkulasi darah ke seluruh organ tidak berjalan secara optimal, termasuk penis dan area genital di sekitarnya.
Ditambah, kolesterol tinggi membuat tubuh lebih sulit memproduksi testosteron dan zat kimia bernama oksida nitrat untuk mengendurkan jaringan penis ketika ereksi. Jadi semakin besar kadar kolesterol pria, semakin besar pula kemungkinannya untuk mengalami impotensi.
Efek kondisi kesehatan akibat kolesterol tinggi pada pria tidak serta-merta dirasakan begitu saja. Oleh karenanya, dokter menyarankan kepada pria di atas usia 20 tahun untuk tes kolesterol secara rutin setidaknya lima tahun sekali. Sebab di umur tersebut, risiko kolesterol tinggi mulai meningkat seiring bertambahnya usia.
Simak Video "Tips dari Dokter untuk Pengidap Kolesterol Agar Aman Jalankan Puasa"
[Gambas:Video 20detik]
(Fadilla Namira/naf)