Media sosial dihebohkan oleh video viral seorang ibu menyuapi bayinya yang masih berusia tujuh bulan minuman kopi saset. Dalam video tersebut disebutkan, sang ibu memberikan minuman kopi saset sebagai pengganti produk susu kental manis yang disebut-sebut 'tidak ada susunya'.
"Bayi minum kopi G**d D*y kan ada susunya. Daripada dikasih susu F****n F**g katanya ndak ada susunya," tertera dalam video tersebut.
Video viral tersebut disoroti Presiden RI Joko Widodo, berkenaan dengan pentingnya pemenuhan gizi anak untuk mencegah stunting. Ditekankannya, jumlah penduduk adalah kekuatan ekonomi bagi negara. Namun yang paling penting adalah kualitas penduduk, yang salah satunya dipengaruhi oleh asupan gizi.
"Bayi atau ibu hamil harus diberi protein, diberikan ikan, telur. Saya lihat kemarin yang ramai bayi tujuh bulan diberi kopi susu saset oleh ibunya. Karena yang dibayangin di sini adalah susu," ungkapnya dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Percepatan Stunting, Rabu (25/1/2023).
"Karena menurut ibunya bermanfaat kopi susu saset ini karena ada susunya. Hati-hati anak ginjal, lambung itu belum kuat," ujar Jokowi lebih lanjut.
Spesialis gizi klinik dari RS Pondok Indah (RSPI) dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, menegaskan kopi susu tidak bisa digunakan sebagai pengganti susu. Terlebih pada anak, minuman kopi bisa memicu gangguan pencernaan.
Dalam video tersebut disebutkan, anak yang disuapi minuman kopi saset buang air besar (BAB) sebanyak 9 sampai 10 kali dalam sehari. dr Juwalita menegaskan, jika sudah berkelanjutan, diare bisa sampai menimbulkan dehidrasi.
"Kita harus membedakan antara susu dengan produk mengandung susu. Kandungan protein dari produk mengandung susu tidak bisa dianggap setara dengan susu. Ada produk susu segar, ada produk yang mengandung susu, seperti kopi itu," jelas dr Juwalita saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (25/1).
"Mungkin dampak yang paling gampang kelihatan adalah ada masalah nggak dari saluran cernanya? Jadi diare nggak dia? Kemudian kalau ini dilanjutkan terus, karena kan kopi saset kan dia mengandung gula. Bila takarannya terlalu banyak [dalam mengonsumsi gula], bayi akan tumbuh menjadi anak yang obesitas" sambungnya.
Pada sebagian orang dewasa, asupan kafein dari kopi bisa memicu deg-degan dan perasaan cemas. Sama halnya pada anak, dr Juwalita menjelaskan bayi bisa mengalami jantung berdebar, perasaan jengkel dan gelisah (agitasi).
"Kemudian dia mengandung kopi, ada kafeinnya. Kafein kan sifatnya stimulan untuk jantung. Jadi kita nggak tahu apakah setelah itu anak ini berdebar-debar atau dia menjadi cemas, bisa aja seperti agitated namanya," pungkas dr Juwalita.
NEXT: Polisi 'gercep' turun tangan
Simak Video "Bayi Kok Dikasih Kopi Saset?"
[Gambas:Video 20detik]