Rajin Makan Timun Atasi Kolesterol Tinggi? Bisa Saja, tapi Ini Catatan Dokter

Banyak orang mencoba cara ini-itu untuk menurunkan kadar kolesterol. Salah satu narasi yang kerap terdengar, adalah makan timun bisa membantu mengatasi tinggi kolesterol. Benarkah demikian?

Spesialis gizi klinik dari RS Pondok Indah (RSPI) dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, menyoroti kebiasaan makan goreng-gorengan sebagai pemicu tingginya kadar kolesterol pada tubuh. Terlebih jika kondisi tersebut dibarengi obesitas atau kelebihan berat badan, salah satu yang dikhawatirkannya yakni risiko penyakit jantung.

"Obesitas yang dibarengi kolesterol tinggi, sudah pasti menjadi faktor risiko untuk penyakit seperti jantung. Jadi kalau sudah ada obesitas, ada kolesterol tinggi, berarti faktor risikonya nambah, nggak cuma satu. Semakin banyak faktor risiko, kemungkinan dia kena penyakit jantung ya akan semakin besar," jelasnya saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Makan Timun Ngaruh Nggak Sih?

Menurut dr Juwalita, makan timun boleh-boleh saja dicoba untuk menurunkan kadar kolesterol. Namun catatannya, jika sembari makan timun asupan makan lainnya tetap tidak dijaga misalnya dengan sering memakan hidangan yang digoreng, risiko tinggi kolesterol tidak akan menurun.

"Kalau hanya makan timun saja tetapi makanan yang tinggi (kolesterol) tadi tetap dikonsumsi, kayaknya nggak akan banyak efek," ujar dr Juwalita lebih lanjut.

Hal senada disampaikan oleh spesialis penyakit dalam dari Junior Doctor Network Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir Haruni atau yang disapa dr Koko. Namun ia menambahkan, masih diperlukan pengujian lebih dulu untuk memastikan efektivitas timun atau hidangan lainnya untuk menurunkan kadar kolesterol di tubuh.

"Benar bahwa ada beberapa makanan yang diduga punya khasiat, tapi lagi-lagi itu harus crystal clear dia khasiatnya seperti apa. Apakah menghambat penyerapan lemak atau memang menurunkan kadar lemak dalam darah," ungkapnya pada detikcom.

"Sebaiknya dilakukan uji klinis. Otherwise kalau sayur dan buah-buahan itu makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat dan tetap boleh dikonsumsi buat kesehatan," pungkas dr Koko.