AS Mendadak Tarik Obat COVID-19 Buatan AstraZeneca dari Pasaran

ADVERTISEMENT

AS Mendadak Tarik Obat COVID-19 Buatan AstraZeneca dari Pasaran

Averus Al Kautsar - detikHealth
Rabu, 01 Feb 2023 14:59 WIB
ilustrasi obat
AS mencabut obat antivirus buatan AstraZeneca dari pasaran. (Foto: iStock)
Jakarta -

Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) baru saja menarik obat antivirus buatan AstraZeneca yang diberi nama Evulsheld. Evusheld merupakan terapi tambahan berupa suntikan antibodi yang diberikan pada pasien COVID-19 dengan sistem imun tubuh lemah.

Bukan tanpa alasan, FDA menarik Evusheld dari pasaran karena dianggap tidak dapat bekerja secara efektif. Evusheld disebut tidak efektif untuk pengobatan 90 persen sub-varian COVID-19 yang ada pada saat ini di Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat sendiri, kasus penyebaran subvarian Omicron XBB.1.5 meningkat drastis. Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada di Amerika Serikat saat ini, 49 persen kasusnya disebabkan oleh subvarian XBB.1.5.

"Aksi yang dilakukan pada saat ini untuk membatasi penggunaan Evusheld bertujuan untuk mencegah kemungkinan adanya efek samping pada pasien seperti alergi yang mungkin saja menjadi potensi serius," ujar pihak FDA dikutip dari CNBC.

Evusheld dianggap tak mampu untuk mengatasi penyebaran yang cepat dari subvarian XBB.1.5., BQ.1, hingga BQ.1.1. Tak hanya itu saja, ada 93 persen subvarian COVID-19 yang kebal terhadap Evusheld.

FDA diketahui sudah mengurangi penggunaan Evusheld mulai pada bulan ini. Keputusan yang diambil oleh FDA ini ternyata sesuai dengan kekhawatiran yang dimiliki oleh regulator kesehatan di Eropa.

Diketahui, sudah ada lebih dari satu juta dosis Evusheld yang disebarkan di Amerika Serikat. Dikutip dari data Departemen Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan, Evusheld mendapatkan perizinan untuk melakukan penyuntikan sejak Desember 2021 lalu.

Sudah ada 720 ribu dosis yang diberikan pada pasien di seluruh Amerika Serikat. Di Negara Paman Sam tersebut, diketahui ada 7 juta lebih orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan imun tidak baik.

Hingga pada saat ini, diketahui belum ada obat yang bisa digunakan untuk menggantikan Evusheld ini.

"Kami berharap seiring perjalanan waktu dalam pandemi ini, seiring dengan perjuangan untuk melawan virus ini, kami bisa terus memperbanyak persediaan obat kami," ucap Dr Ashish Jha, Kepala Gugus Tugas COVID Gedung Putih.



Simak Video "Respons WHO soal Klaim AS yang Sebut Covid-19 Bocor dari Lab Wuhan"
[Gambas:Video 20detik]
(Averus Al-Kautsar/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT