Hari Kanker Anak Sedunia 2023 atau Hari Kanker Anak Internasional 2023 atau International Childhood Cancer Day (ICCD) 2023 diperingati setiap tanggal 15 Februari. Tahun ini mengusung tema 'Better Survival' is achievable #throughtheirhands.
Para orang tua ataupun masyarakat secara luas diharapkan lebih peduli dengan kondisi kesehatan anak guna mendeteksi dini kemunculannya. Demi menghindari kelalaian dan misinformasi, penting untuk mengetahui fakta-fakta kanker anak.
Diperkirakan 400 ribu anak di dunia berusia 0-19 tahun diagnosis kanker setiap tahunnya. Sebagian sebagian besar hidup di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Kurangnya pengetahuan terkait penyakit tersebut pada orang tua, membuat kasusnya kian melambung tiap tahun.
Melalui media briefing, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat ada 11 ribu lebih kasus baru kanker anak dengan jenis terbanyak adalah kanker darah (leukemia, atau kerap ditulis leukimia) sebesar 3.880 orang atau 35 persen dari total kasus.
Mungkin banyak mengira kanker hanya bisa diidap oleh orang dewasa atau kelompok lanjut usia (lansia) saja. Nyatanya, anak-anak juga bisa mengalami kondisi tersebut. Meski belum mengetahui penyebabnya, para ahli yakin kanker pada anak dipicu oleh cacat genetik yang diwariskan.
Fakta-fakta Kanker Anak
Tenaga medis menyadari deteksi dini kanker anak memang lebih menyulitkan karena keterbatasan anak menjelaskan keluhan yang dialaminya. Itu mengapa para orang tua diminta punya kesadaran lebih untuk mewaspadai penyakit ini. Berikut seputar informasi kanker pada anak:
1. Faktor Risiko Kanker Anak
Pada orang dewasa, faktor risiko yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti merokok, kelebihan berat badan, kurang olahraga, makan makanan yang tidak sehat, dan minum alkohol memainkan peran utama dalam banyak jenis kanker. Namun, hal tersebut sepertinya tidak berlaku pada anak-anak.
Sebagian kasus kanker menunjukkan keterkaitannya dengan pengaruh lingkungan, misalnya paparan radiasi tingkat tinggi atau asap rokok dari orang-orang terdekat. Selain itu, mutasi gen dan sistem imun yang rendah dapat berpengaruh dalam pembentukan sel kanker.
2. Jenis-jenis Kanker Terbanyak di Indonesia
Tak hanya leukemia, terdapat lima jenis kanker lain yang menghantui anak-anak di Indonesia, yaitu kanker mata (retinoblastoma), kanker tulang (osteosarkoma), kanker saraf (neuroblastoma), kanker kelenjar getah bening (limfoma maligna), dan kanker nasofaring.
Gejalanya yang muncul sangat bervariasi tergantung penurunan fungsi organ yang terkontaminasi oleh sel kanker. Namun umumnya, keluhan yang sering dilaporkan adalah:
- Benjolan atau pembengkakan yang tidak biasa
- Pucat dan lemas karena kehilangan energi
- Mudah memar atau berdarah
- Rasa sakit yang berkelanjutan di satu area tubuh
- Demam yang tidak kunjung sembuh
- Sering sakit kepala disertai muntah
- Penurunan kualitas pandangan secara tiba-tiba
- Berat badan turun drastis.
3. Kanker Anak Bisa Disembuhkan
Pendeteksian dini kanker pada anak merupakan kunci keberhasilan penyembuhan. Jadi, orang tua tidak perlu khawatir atau berputus asa asalkan ditangani dengan intervensi yang tepat dan cepat. Jika melihat anak mengalami kemungkinan gejala-gejala kanker, segera bawa anak ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi apakah gejala yang dijumpai tersebut benar kanker atau bukan.
Dikutip dari American Cancer Society, kanker pada masa anak-anak cenderung merespons pengobatan tertentu dengan lebih baik, seperti kemoterapi. Selain itu, tubuhnya lebih mampu pulih dari dosis kemoterapi yang tinggi daripada orang dewasa. Dokter tentu melakukan yang terbaik guna menyeimbangkan perawatan intensif dan membatasi efek samping.
4. Pencegahan Kanker Anak
Meski kasusnya tak sebanyak orang dewasa, pencegahan kanker anak penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan yang lebih baik. Seperti dijelaskan sebelumnya, faktor lingkungan adalah pemicu terbesar selain kondisi kesehatan anak itu sendiri.
Karenanya, orang tua diimbau untuk tidak merokok di depan sang anak dan melindungi anak dari paparan radiasi. Radiasi tidak hanya dari barang elektronik, beberapa senyawa kimia sebaiknya juga dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Bahkan, sinar UV dari matahari bisa meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kulit.
Fakta-fakta kanker anak ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan dampak yang ditimbulkannya. Informasi ini bisa masyarakat sebarluaskan agar tidak ada lagi hoaks yang menyesatkan.
Fakta-fakta Hari Kanker Anak Sedunia 2023
1. Tema Hari Kanker Anak Sedunia 2023
Tema yang diangkat pada Hari Kanker Anak Sedunia 2023 atau Hari Kanker Anak Internasional 2023 adalah 'Better Survival' is achievable #throughtheirhands, yakni memberikan penghargaan kepada keluarga dan pengasuh serta dampak positif yang mereka berikan pada kehidupan anak-anak dan remaja pengidap kanker.
2. Sejarah Hari Kanker Anak Sedunia
Hari Kanker Anak Sedunia atau Hari Kanker Anak Internasional pertama kali diperingati pada tahun 2002 silam oleh Childhood Cancer International atau CCI, memiliki lebih dari 170 organisasi, program penjangkauan kanker, lembaga kanker, dan organisasi penyintas kanker anak.
Tujuan utama dari kampanye kesehatan sedunia ini adalah untuk menekankan pentingnya diagnosis dini untuk hasil pengobatan yang lebih baik dan menyelamatkan nyawa, memahami beban kanker anak-anak untuk seluruh keluarga dan memberikan perawatan medis terbaik untuk anak-anak yang terkena kanker di berbagai belahan dunia.
Simak Video "Indonesia Catat 11 Ribu Kasus Baru Kanker pada Anak"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)