Viral tes DNA seorang wanita yang ternyata mengungkap fakta mengejutkan terkait keluarganya. Tes DNA yang secara iseng ia lakukan itu malah merujuk ke kasus pembunuhan yang telah terjadi 36 tahun lalu.
Jackie Vadurro (31) di awal Januari melakukan tes DNA pada salah satu penyedia layanan kesehatan yang berakhir pada interogasi polisi di akhir Januari. Vardurro segera mendapati dirinya berada di pusat investigasi pembunuhan resmi seperti yang ditayangkan di TV.
"Saya tahu saya tidak melakukan kesalahan apa pun. Tetapi ketika polisi menelepon Anda tentang pembunuhan, tentu saja saya berpikir'Ya ampun, saya terlibat dalam apa?'," katanya kepada NYPost.
Vadurro melanjutkan dengan mengungkapkan bahwa seorang detektif menghubunginya dan mengatakan bahwa DNA-nya mungkin cocok dengan kasus pembunuhan Jane Doe tahun 1986 yang ditembak mati dan dibuang ke sisi jalan pedesaan San Diego.
Jane Doe adalah nama fiktif atau kode yang dipakai untuk perempuan meningal dan tidak diketahui identitasnya.
"Dan sekarang mereka mengira saya mungkin anggota keluarganya karena DNA yang saya unggah di 23andMe," pekiknya.
Pelanggan 23andMe, penyedia tes DNA, biasanya diminta untuk memberikan sampel air liur yang dikirimkan ke lab untuk pengujian. Setelah tiga hingga empat minggu, laporan dan catatan DNA online tersedia, biasanya informasi tentang asal keluarga, kerabat jauh, risiko kesehatan, dan banyak lagi.
Penegak hukum terkadang dapat mengakses catatan tersebut untuk penyelidikan.
Setelah memastikan bahwa penyelidikan pembunuhan itu sah, Vadurro bekerja sama sepenuhnya. Vadurro selanjutnya menjelaskan bahwa polisi telah menentukan bahwa dia adalah sepupu kedua atau ketiga dari korban.
"[Saya dan keluarga saya] masih belum tahu siapa dia atau dari mana asalnya. Mereka mengira dia adalah anak di luar nikah, itulah sebabnya tidak ada yang melaporkannya atau apa pun," ungkapnya.
Simak Video " Kemenkes Buka Suara Usai Viral Pasien Gagal Ginjal Akut Dipaksa Pulang dari RS"
[Gambas:Video 20detik]