Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memperingatkan agar tidak menggunakan obat tetes mata buatan India. Hal ini terjadi usai terdapat kasus wabah bakteri resisten yang terkait dengan obat tetes mata itu dan menyebabkan infeksi pemicu kebutaan.
Sebanyak 55 orang dilaporkan mengalami infeksi mata setelah menggunakan obat tetes mata dengan merek Artificial Drop buatan Global Pharma Healthcare. Infeksi bakteri itu menyebabkan kebutaan bahkan satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Dilaporkan Reuters, pada 31 Januari CDC telah mengidentifikasi 55 pasien di 12 negara bagian AS dengan infeksi terkait penggunaan Artificial Drop yang didistribusikan oleh EzriCare.
Sejauh ini, setidaknya lima dari 11 pasien yang mengalami infeksi langsung di mata mereka kehilangan penglihatan.
"Kejadian buruk terkait termasuk rawat inap, satu kematian dengan infeksi aliran darah, dan kehilangan penglihatan permanen akibat infeksi mata," lapor FDA.
Global Pharma Healthcare, yang berbasis di kota selatan Chennai, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan penarikan sukarela di tingkat konsumen yang didistribusikan di Amerika Serikat oleh EzriCare LLC dan Delsam Pharma.
Infeksi obat tetes mata itu disebabkan oleh pseudomonas aeruginosa, sejenis bakteri yang kebal terhadap sebagian besar antibiotik. Peneliti CDC menemukan bakteri dalam botol obat tetes mata, dan sekarang sedang melakukan tes untuk menentukan apakah bakteri tersebut cocok dengan strain yang ditemukan pada pasien.
Tidak jelas apakah kontaminasi terjadi selama proses pembuatan, atau saat botol dibuka oleh konsumen. Bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat ditemukan di tangan orang sehat. Bakteri tersebut terbukti lebih sulit untuk diobati belakangan ini karena resistensi antibiotik
Simak Video "Tips dan Waktu Olahraga yang Baik saat Puasa"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/vyp)