Nama Gitasav awalnya mencuat karena statementnya memutuskan untuk childfree, alias memutuskan untuk tidak mempunyai keturunan. Berbagai komentar netizen pun turut disoroti. Ada yang pro, dan ada juga yang kontra dengan keputusan Gitasav.
Dikemukakan oleh Psikolog Klinis, Anna Surti Ariani, Psi, bahwa tidak ada yang salah dengan keputusan untuk memiliki anak, atau memilih untuk childfree. Karena, tentu ada faktor-faktor di balik alasannya memutuskan untuk childfree.
"Jadi sebetulnya ada begitu banyak hal yang bisa membuat seseorang memutuskan tidak memiliki anak, ataupun memiliki anak. Pada mereka yang memutuskan tidak memiliki anak, seringkali ditemukan perfeksionisme sendiri. Misalnya, baru mau punya anak setelah memiliki dana dengan jumlah tertentu. Atau mereka memiliki luka-luka di masa lalu ketika menjadi seorang anak. Misal, relasi yang buruk dengan orang tuanya. Cukup banyak dari mereka yang memutuskan untuk childfree," ungkap Nina, sapaan akrabnya dalam program e-Life pada Jumat (10/02/2023) lalu.
"Namun, di luar anggapan tersebut, kita tidak bisa menghakimi bahwa yang memutuskan childfree pasti punya luka-luka tertentu dan lain sebagainya. Dan sebaliknya, yang punya anak pasti bahagia. Tidak bisa begitu juga. Karena memang akan ada nuansa-nuansa efek dari keputusan tersebut," lanjutnya.
(mjt/mjt)