Round Up

Pantas Saja Dilarang di Negara Tetangga RI, Begini Ancaman Vape ke Kesehatan

Averus Al Kautsar - detikHealth
Rabu, 15 Feb 2023 07:00 WIB
Vape dilarang di sejumlah negara, termasuk Thailand dan Singapura. (Foto: Dok. Shutterstock)
Jakarta -

Beberapa waktu terakhir penggunaan rokok elektrik atau vape memang begitu populer di kalangan masyarakat. Sebagian orang merasa jika vape bisa digunakan sebagai salah satu alternatif lain selain rokok konvensional.

Tak hanya itu saja, sebagian penggunanya bahkan menganggap jika vape bisa menjadi pilihan rokok yang 'lebih sehat'. Apakah anggapan-anggapan soal vape itu benar?

Sama berbahayanya dengan rokok konvensional

Menurut dokter spesialis paru RS Persahabatan dan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, 30 hisapan vape sama dengan 1 hisapan pada rokok konvensional.

Dengan begitu, dampak yang dapat ditimbulkan vape sama saja sebenarnya dengan rokok konvensional.

"Memang kadarnya rendah. Tapi pada kenyataannya, ternyata orang terjebak dengan kata-kata kadar nikotin dan zat-zat kimia lainnya lebih rendah. Jadi memang sama-sama menimbulkan kecanduan juga," ucap dr Erlina dalam sebuah konferensi pers beberapa waktu lalu.

dr Erlina menjelaskan jika awalnya vape ini memang diciptakan untuk membantu para perokok berat untuk berhenti merokok. Namun, cara tersebut rupanya gagal hingga justru menjadi sebuah adiksi dan tren baru di tengah masyarakat, khususnya anak muda.

"Ini tidak bisa menggantikan rokok biasa dan bukan modalitas untuk berhenti merokok. Kenapa? Karena rokok elektrik ini awalnya waktu pertama kali diciptakan memang didesain untuk transisi para perokok yang biasa untuk berhenti merokok. Ya sudah pakai vape dulu yang diinhalasi karena kadarnya dibikin rendah. Komponennya juga nggak sebanyak rokok," jelas dr Erlina.

"Didesain seperti itu tapi pada kenyataannya justru banyak gagalnya. Orang malah kecanduan juga dengan cara-caranya bahkan justru lebih sering menghisapnya. Sebagian tidak bisa meninggalkan rokok konvensional malah pakai dua-duanya. Itulah yang dikatakan e-cigar atau vape ini gagal dipakai sebagai alat untuk berhenti merokok," pungkasnya.

NEXT: Dilarang di berbagai negara




(kna/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork