Kata Psikolog soal Efek Pasutri Jarang Bercinta, Kondisi Psikis Bisa Begini

Kata Psikolog soal Efek Pasutri Jarang Bercinta, Kondisi Psikis Bisa Begini

Tim HaiBunda - detikHealth
Rabu, 15 Feb 2023 18:30 WIB
Kata Psikolog soal Efek Pasutri Jarang Bercinta, Kondisi Psikis Bisa Begini
Hal-hal yang bisa terjadi jika pasutri jarang bercinta. (Foto: Dok. iStock)
Jakarta -

Setiap pasutri tentu menginginkan hubungan rumah tangga berjalan harmonis. Keharmonisan rumah tangga dipengaruhi banyak faktor: komunikasi, kondisi fisik, psikologis, dan seks.

Memang, bercinta bukan menjadi satu-satunya alasan rumah tangga bertahan. Namun, dengan seks menimbulkan rasa bahagia, menjaga kestabilan emosi, dan meningkatkan keintiman dengan pasangan.

Menurut psikolog Zoya Amirin, M Psi, FIAS, seks adalah 1 dari 3 faktor pelengkap hubungan suami istri. Seks terdapat dalam poin passionate atau gairah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seks di sini adalah bagian yang cukup penting. Apabila kehidupan seks terpenuhi, masalah yang mengganggu keseimbangan hidup hanya 40 persen. Tapi ketika itu tidak terpenuhi, manusia jadi sensitif. Semua masalah jadi 60 persen lebih terasa berat," jelas Zoya dalam sesi HaiBunda Live, Selasa (14/2).

Zoya memaparkan hubungan seks yang rutin dan memuaskan akan membuat seseorang merasa lebih bahagia. Seks juga menstabilkan mental wanita. Hal ini karena seks merangsang oksitosin atau yang dikenal sebagai hormon cinta.

ADVERTISEMENT

Apa yang terjadi jika wanita jarang bercinta?

Menurut Zoya, frekuensi seks yang tidak reguler menyebabkan emosi wanita lebih fluktuatif. Ketika menghadapi menopause, wanita mengalami ketidakstabilan emosi yang lebih parah daripada PMS.

"Pra-menopause malah lebih ribet karena Anda merasakan gejala menopause, tapi masih tetap menstruasi. Seorang wanita dengan kondisi mental yang sehat dan melakukan seks rutin akan lebih sehat ketika menghadapi menopause," tuturnya.

TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI




(kna/kna)

Berita Terkait