Allopurinol adalah obat umum yang diberikan pada pengidap asam urat tinggi. Namun, aturan minum allopurinol harus diperhatikan karena ini termasuk obat keras yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan dan harus dengan resep dokter.
Allopurinol ini termasuk dalam golongan penghambat xanthine oxidase yang berfungsi untuk mengurangi kadar asam urat tinggi dan batu ginjal. Selain itu, obat ini juga diberikan pada pasien kanker yang berfungsi untuk menghindari efek samping kemoterapi, yaitu penumpukan asam urat dari sel kanker yang mati.
Meski ditujukan untuk menjaga kekuatan sendi, obat ini tidak disarankan untuk pengidap serangan asam urat mendadak. Sebab, allopurinol ini tidak bisa digunakan untuk meredakan nyeri akut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti obat-obat lainnya, allopurinol juga memiliki efek samping seperti pusing dan kantuk. Maka dari itu, tidak disarankan untuk mengkonsumsinya sebelum berkendara atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Aturan Minum Allopurinol
Aturan minum allopurinol yang harus diingat adalah disarankan dikonsumsi setelah makan dengan jadwal yang teratur. Obat ini juga tidak boleh berhenti dikonsumsi meski kondisi pasien sudah membaik, kecuali atas izin dokter.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, umumnya butuh waktu sekitar 2-6 minggu agar manfaat dari allopurinol lebih signifikan. Tetapi, jika diharuskan mengkonsumsi dalam waktu yang panjang, disarankan untuk rutin melakukan tes darah untuk melihat perkembangan fungsi hati dan ginjal.
Dikutip dari Monthly Index of Medical Specialities (MIMS), begini aturan minum allopurinol yang sesuai dengan diagnosis dan usia pasien:
1. Asam Urat (Gout)
Dewasa: Dosis yang diberikan 100 mg per hari dan ditingkatkan secara bertahap, tergantung tingkat keparahan pasien. Namun, dosis harian maksimal hanya 900 mg.
- Ringan: 100-200 mg setiap hari
- Cukup parah: 300-600 mg setiap hari
- Berat: 700-900 mg setiap hari
Anak di bawah 15 tahun: 10-20 mg per hari. Semenatara dosis harian maksimal 400 mg.
2. Batu Ginjal
Dewasa: 200-300 mg per hari dengan dosis tunggal atau terbagi menjadi 2-3 kali.
3. Hiperurisemia Akibat Kemoterapi
Dewasa (suntik): 200-400 mg/m2 sebagai infus tunggal setiap hari atau terbagi rata pada interval 6, 8, atau 12 jam. Ini diberikan selama 1-2 hari sebelum menjalani kemoterapi, dengan dosis harian maksimal 600 mg.
Dewasa (tablet): 600-800 mg setiap hari dalam dosis terbagi selama 2-3 hari sebelum pengobatan kanker.
Anak-anak (suntik): 200 mg/m2 sebagai infus tunggal setiap hari atau terbagi rata pada interval 6, 8, atau 12 jam. Ini diberikan selama 24-48 jam sebelum menjalani kemoterapi.
Anak-anak (tablet)
- Anak-anak di bawah enam tahun: 150 mg per hari
- Anak-anak di bawah 6-10 tahun: 300 mg per hari
- Anak-anak di bawah 15 tahun: 10-20 mg/kg per hari. Dosis harian maksimal 400 mg.
(sao/kna)











































