Baru-baru ini, kasus bayi berusia 16 bulan yang memiliki berat badan hingga 27 kilogram viral di media sosial. Bayi asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini lahir dengan bobot tubuh 4 kilogram. Namun, tak seperti anak sepantarannya, berat Muhammad Kenzie Alfaro terus bertambah secara tak wajar sejak memasuki usia MPASI.
Menanggapi kasus tersebut, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin buka suara.
"Kalau kelebihan seperti itu dia harus dirawat, itu pasti ada sesuatu. Itu dirawat ke BPJS," ujar Budi Gunadi ketika ditemui detikcom di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (23/2/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut kepada pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Bupati Bekasi untuk mengecek kondisi anak tersebut.
"Saya nanti bilang khusus ke kepala Dinkes Bekasi, saya belum intervensi langsung, tapi nanti saya bilang langsung," tutur Budi.
"Nanti saya akan telepon, saya akan minta tolong untuk diperhatikan. BPJSnya, harusnya sih kita 'kan sudah 99 persen, harusnya sudah dicover BPJS-nya. Kalau nggak dicover, nanti kita bantu," lanjutnya.
Sejak lahir, Kenzie belum pernah diberi air susu ibu (ASI) akibat riwayat pengobatan batu ginjal yang dimiliki ibunya, Pitriah, sehingga tak dapat menghasilkan ASI secara optimal. Lantaran tak mampu membeli susu akibat kondisi keuangan keluarga Kenzie yang terbatas membuat Pitriah terpaksa memberikan creamer atau susu kental manis sebagai pengganti ASI.
Obesitas yang dialami Kenzie membuatnya belum mampu merangkak ataupun berjalan, meski kini usianya sudah memasuki satu tahun empat bulan.
"Kalau ada yang bisa bantu, bantu tuker susunya gitu. Bantu buat pengobatan juga," pungkas Pitriah.
(kna/kna)











































