Garut Tetapkan KLB Difteri, Seperti Apa Gejalanya?

Garut Tetapkan KLB Difteri, Seperti Apa Gejalanya?

Celine Kurnia - detikHealth
Rabu, 22 Feb 2023 16:32 WIB
Garut Tetapkan KLB Difteri, Seperti Apa Gejalanya?
Ilustrasi sakit difteri. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock
Jakarta -

Kabupaten Garut menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). Dikutip dari detikjabar, sebanyak 7 orang asal Kampung Cilegong diduga meninggal dunia akibat gejala difteri.

Berdasarkan keterangan dari Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jawa Barat Dewi Ambarwati, hasil pemeriksaan terhadap 7 orang tersebut menemukan mereka mengalami gejala sakit tenggorokan dan sulit menelan.

Dewi mengatakan penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang rentan tertular. Jika tidak diberi andifteri serum yang cukup. dalam 72 jam difteri bisa menyebabkan kematian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal. Seperti anak di bawah 11 bulan dan nanti pada saat umur 2 tahun. Nanti pada saat usia SD (sekolah dasar) imunisasi anak itu harus diulang lagi," kata Dewi.

Apa Itu Difteri?

Dikutip dari Mayo Clinic, difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae yang biasanya menyerang selaput lendir hidung dan tenggorokan. Difteria umumnya terjadi di negara-negara dengan tingkat perawatan kesehatan atau vaksinasi yang terbatas.

ADVERTISEMENT

Difteri dapat diobati dengan obat-obatan. Namun, pada kondisi lanjut penyakit ini dapat merusak jantung, ginjal, dan sistem saraf.

Gejala Difteri

Tanda dan gejala difteri dimulai 2-5 hari setelah seseorang terinfeksi. Berikut gejalanya:

• Selaput abu-abu tebal yang menutupi tenggorokan dan amandel

• Sakit tenggorokan dan suara serak

• Pembengkakan kelenjar (getah bening) di leher

• Kesulitan bernapas atau pernapasan cepat

• Pilek

• Demam dan menggigil

• Kelelahan

Pada beberapa orang, infeksi bakteri penyebab difteri hanya menyebabkan penyakit ringan, bahkan tidak merasakan gejala.

Difteri Kulit

Jenis difteri ini dapat menyerang kulit, menyebabkan rasa sakit, kemerahan, dan bengkak yang mirip dengan infeksi kulit lainnya. Gejala difteri kulit misalnya bisul yang ditutupi oleh selaput abu-abu.

Difteri kulit sering terjadi di negara beriklim tropis. Di negara-negara Barat, penyakit ini terjadi terutama pada orang dengan higienitas buruk yang hidup dalam kondisi padat penduduk.




(kna/kna)

Berita Terkait