Pantesan Marak 'Jastip' ke LN, Sesulit Ini Cari Obat Kanker di Indonesia

Hari Kanker Anak

Pantesan Marak 'Jastip' ke LN, Sesulit Ini Cari Obat Kanker di Indonesia

Celine Kurnia - detikHealth
Kamis, 23 Feb 2023 14:19 WIB
Pantesan Marak Jastip ke LN, Sesulit Ini Cari Obat Kanker di Indonesia
Sesulit itu berburu obat kanker di Indonesia (Foto: Getty Images/iStockphoto/Ivan Bajic)
Jakarta -

Dalam Rapat Kerja Nasional, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyinggung fenomena jasa titip (jastip) obat dari luar negeri. Ia mendesak transparansi dalam pengadaan stok obat-obatan di dalam negeri.

"Sekarang jastip obat banyak banget. Saya pengen minta dong obat-obat apa yang paling beda harganya antara Indonesia dan Malaysia, kita bikin transparan," ucap Menkes, Kamis (23/2).

Menkes ingin pemerintah menyediakan stok obat yang sering langka di Indonesia, tetapi banyak tersedia di negara tetangga seperti Singapura. Ia berharap transformasi kesehatan yang dilakukan membuat ketersediaan stok dan harga obat di pasaran lebih transparan sehingga memudahkan akses pengobatan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena jastip obat ini terjadi bukan tanpa sebab. Pasalnya, sejumlah obat di Indonesia lebih mahal dibandingkan di luar negeri dan kurangnya terdistribusi oleh pemerintah. Salah satunya dialami Ira Soelistyo, pendiri Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).

ADVERTISEMENT

Ira mengisahkan, YKAKI kerap mendatangkan obat 6-MP dari India. Menurutnya, obat tersebut merupakan obat klasik dan masih sering dipakai oleh pasien kanker untuk mengobati kekambuhan. Sayangnya, Ira mengaku pemerintah kurang memfasilitasi pengadaan obat itu ke dalam negeri.

"Obatnya murah dari India. Ke sini nggak masuk karena nggak ada pedagang besar atau importir yang mau masukin karena murah banget. Terus dia mau ambil untung dari mana kalau (harga aslinya) cuma 400 rupiah?" ungkap Ira kepada detikcom ketika ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2023).

Meski kerap dibutuhkan oleh pasien kanker, obat tersebut menurutnya sulit dicari di Indonesia. Kalaupun ada, harganya menjadi tidak ekonomis karena sesampainya di Indonesia harganya naik dari Rp 400 menjadi Rp 25 ribu.

Sebagai organisasi pemerhati kanker, YKAKI memiliki banyak koneksi dengan organisasi lain sehingga memudahkan pengadaan obat 6-MP ke dalam negeri.

"Tapi seharusnya 'kan nggak begitu. Negara menyediakan. Negara artinya dokternya, tapi kok nggak? Dari dulu begitu," tambahnya.

Masalah distribusi ini sudah berlangsung sejak anak Ira menjalani pengobatan kanker di tahun 1983. Sampai saat ini, menurut Ira distribusi obat itu masih terputus-putus.

Ikuti rangkaian kegiatan Hari Kanker Anak Internasional 2023 di Tribeca Park - Central Park Mall, Jakarta Barat, Minggu 26 Februari 2023 mulai pukul 09.00 WIB.

Daftar di http://dtk.id/harikankeranak untuk berpartisipasi dalam gerakan #BeraniGundul sebagai dukungan terhadap anak-anak yang berjuang melawan kanker. Info selengkapnya KLIK DI SINI.




(up/up)
Hari Kanker Anak Internasional 2023
19 Konten
Hari kanker anak sedunia atau hari kanker anak internasional diperingati setiap tanggal 15 Februari. Leukemia, osteosarkoma, dan retinoblastoma termasuk jenis kanker yang paling sering ditemukan pada anak.

Berita Terkait