Perjuangan melawan kanker tidaklah mudah. Banyak yang harus dikorbankan, mulai dari berkurangnya waktu beraktivitas seperti biasa untuk menjalankan pengobatan hingga merelakan kehilangan rambut-rambut pada tubuh akibat efek pengobatan.
Memang tidak semua pengidap kanker mengalami kerontokan rambut. Hal ini pada umumnya terjadi akibat efek samping dari pengobatan kanker pada tahap-tahap tertentu, terutama ketika sudah memasuki tahap yang membutuhkan kemoterapi.
"Obat kanker itukan membunuh sel-sel kanker yang berkembang dengan cepat. Dia juga mengganggu sel tubuh lain yg jg bertumbuhnya cepat, seperti rambut, jaringan lunak, dan pencernaan," ucap Yuliana Hanaratri, BSN, MA-Nursing, Former co-chair International Society of Paediatric Oncology (SIOP) 2019-2022 kepada detikcom, Selasa (7/2/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya menyebabkan kerontokan rambut, kerasnya obat kemoterapi dapat menimbulkan efek samping lainnya.
"Jadi berdampak juga pada sel normal tadi seperti rambut rontok, mual, muntah. Itu efek samping kemoterapi," jelas Dosen Ilmu Keperawatan Mayapada Nursing Academy itu.
Baca juga: Mengapa Kanker Identik dengan Gundul? |
Ramai-ramai #BeraniGundul Rayakan Hari Kanker Anak Sedunia 2023. Foto: Andhika Prasetia |
Pengalaman serupa juga dialami oleh Lina, seorang cosplayer dari Cosplay Jakarta yang merupakan penyintas kanker payudara.
Lina mengaku, melihat tubuhnya mengalami efek samping dari pengobatan kanker menjadi saat-saat yang berat bagi dirinya hingga membuatnya merasa down.
"Kemoterapi itu 'kan keras banget ya, di mana orang-orang tahu kalau namanya orang kemoterapi pasti botak. Waktu itu rambut aku nggak langsung botak, tapi lama-lama rontok. Pas saat itu aku sedih, kok begini," ujar Lina.
Namun, tak tinggal diam menyaksikan kerontokan rambutnya begitu saja, Lina memutuskan untuk mengambil langkah berani. Ia memutuskan untuk membabat habis rambutnya sebagai bentuk pembuktian bahwa dirinya kini sudah siap untuk berjuang melawan kanker.
"Memang ada rasa beda gitu ketika kita botakin (sendiri), itu kayak aku ngerasa aku udah siap, aku udah siap menjalani ini," tutur wanita yang kini berusia 30 tahun itu.
Lina, seorang penyintas kanker payudara yang juga mengalami kerontokan saat kemoterapi. Foto: Andhika Prasetia/detikcom |
Simak juga ulasan khusus tentang kanker anak DI SINI.
(up/up)













































