Geger pria di Sibolga, Sumatera Utara, dilarikan ke rumah sakit setelah alat kelaminnya dipotong selingkuhannya. Kini, korban (OG) menjalani perawatan di rumah sakit untuk menyambung alat kelaminnya itu.
"Kemarin kami baru tanya ke dokter, sudah membaik, alat kelaminnya sudah tersambung," kata Kapolres Sibolga AKBP Taryono Raharja saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (1/3/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kasus terjadi, OG langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan usai penisnya dipotong AST. Peristiwa itu terjadi saat pasangan selingkuh itu berada di kamar hotel.
Terkait kondisi ini, spesialis urologi dr Rachmat Budi Santoso, SpU, mengatakan proses menyambung kembali alat kelamin yang putus atau rekonstruksi bukan pekerjaan mudah. Saat menjalani rekonstruksi kelamin, dokter harus menyambung kembali pembuluh darah dari penis yang terpotong.
Meskipun dapat disambung kembali, penis yang telah dipotong kemungkinan besar tidak dapat ereksi.
"Kemungkinan bagian penis yang putus dan disambung kembali tidak bisa ereksi cukup besar," ujar dr Rachmat saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.
Penis yang terpotong harus segera ditangani. Maka dari itu, diperlukan tindakan yang cepat. Batas waktu pasca kejadian (golden time) supaya dapat ditangani dengan baik adalah 4-6 jam, dengan syarat bagian yang putus di preservasi dengan baik.
Ketika penis putus atau terpotong maka tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah dengan membersihkan potongan penis, kemudian bungkus dengan plastik. Potongan yang dibalut plastik kemudian ditempelkan es. Selanjutnya, pasien harus segera pergi ke rumah sakit.
"Kalau tidak segera ditangani tentu saja bagian yang putus akan mati. Golden time 4-6 jam dengan syarat bagian yang putus di preservasi dengan baik (dengan es/dingin)," ungkapnya.
(kna/vyp)











































