Udang adalah salah satu jenis makanan laut yang banyak digemari oleh segala kalangan umur. Walaupun tergolong rendah kalori dengan hanya menyumbang 84 kalori per 85 gram, udang mengandung segudang nutrisi baik yang dibutuhkan oleh tubuh. Meskipun begitu, banyak juga yang kerap mempertanyakan apakah udah menyebabkan kolesterol tinggi atau tidak.
Dikutip dari Healthline, udang disebut sebagai salah satu sumber terbaik dari iodin, mineral yang penting bagi sistem tiroid tubuh dan kesehatan otak.Udang juga mengandung protein, zat besi, zinc, magnesium, fosfor, hingga potasium atau kalium yang berperan besar dalam menjaga keseimbangan airan tubuh, mengoptimalkan sistem saraf, dan menjaga kesehatan jantung serta ginjal.
Antioksidan jenis astazanthin yang terkandung di dalamnya juga berperan besar dalam melindungi tubuh dari radikal bebas yang secara tidak langsung akan membantu tubuh menangkal berbagai jenis penyakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Astazanthin membantu menurunkan risiko terhadap berbagai penyakit, mulai dari gangguan jantung, alzeimer, dan parkinson. Kandungan antiperadangan yang dimilikinya juga terbukti bermanfaat dalam mengatasi diabetes dan berbagai gangguan kulit dan mata.
Berkat kandungan nutrisinya yang begitu kaya, makanan laut ini juga tergolong sebagai salah satu pilihan terbaik bagi wanita yang mengincar kehamilan, sedang dalam masa kehamilan, atau sedang menyusui.Tak hanya sampai di situ, udang juga merupakan sumber lemak yang baik bagi tubuh, yaitu asam lemak omega-3.
Di luar dari segelintir manfaat baik yang dimilikinya, udang seringkali dianggap tidak baik untuk dikonsumsi karena kadar kolesterol yang dimilikinya. Banyak yang mengkhawatirkan tingginya kolesterol dalam udang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah dan mengancam kesehatan hati. Lantas bagaimana faktanya? Simak berikut ini.
Apakah Udang Menyebabkan Kolesterol?
Menurut laman Healthline, 85 gram udang diperkirakan mengandung kurang lebih 161 mg kolesterol. Jumlah ini memang tergolong tinggi, namun riset menunjukkan bahwa hal ini belum tentu berpengaruh pada tingkat kolesterol tubuh pada setiap orang.
Nyatanya, hanya seperempat populasi di dunia yang tergolong sensitif terhadap kolesterol yang dibawa dari makanan yang mereka konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kolesterol dari makanan tidak membawa dampak besar terhadap kadar kolesterol dalam tubuhnya.
Terlebih, udang memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan. Studi menunjukkan bahwa meskipun makanan yang tinggi kolesterol memang pada umumnya mengandung lemak jenuh yang tinggi, namun beda halnya dengan udang.
Terlepas dari apakah udang menyebabkan kolesterol, selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, udang seharusnya tidak memiliki dampak yang buruk bagi tubuh. The 2020-2025 Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan orang dewasa untuk hanya mengonsumsi delapan ons makanan laut setiap minggunya.
Selain memperhatikan jumlah yang dikonsumsi, memperhatikan cara mengolahnya juga penting. Beberapa cara yang lebih sehat dalam mengolah udang adalah dengan merebus, mengukus, atau dipanggang, dibandingkan menggoreng dengan minyak atau mencampurkannya dengan bahan berlemak lainnya seperti saus krim.
Dikutip dari The Healthy, memastikan bahwa udang yang dimasak dalam kondisi segar dan matang sempurna juga merupakan faktor yang tak kalah penting. Ketika udang sudah berubah warna menjadi merah muda, maka menandakan bahwa udang sudah aman untuk dikonsumsi.
(suc/suc)











































