Terkait kasus penganiayaan terhadap putra dari pengurus GP Ansor, Cristalino David Ozora (17), tersangka Mario Dandy Satrio (20) kini menjadi tersangka. Selain kasus kekerasan, yang juga menjadi sorotan warganet adalah kebiasaan Dandy membagikan aksi 'flexing' di media sosial dengan memamerkan kendaraan mahal.
Hal itu erat dikaitkan warganet dengan posisi ayah Dandy, Rafael Alun Trisambodo, yang saat itu menjabat sebagai pejabat pajak eselon III.
Selain itu klub moge Dirjen Pajak juga disorot oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meminta dibubarkan. Tak lama setelah itu, Kepala Bea Cukai Jogjakarta juga dicopot dari jabatannya karena disebut hobi pamer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas terkait kebiasaan flexing di media sosial, apa sih yang bikin sejumlah orang gemar sekali pamer harta di dunia maya?
Menjawab itu, psikolog klinis dan founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, Anastasia Sari Dewi, menjelaskan ada banyak contoh aksi flexing justru beroleh banyak apresiasi di media sosial. Hal inilah yang membuat kesan, memamerkan harta di dunia maya adalah hal menyenangkan, bahkan normal dan betul dilakukan.
"Apalagi ada banyak apresiasi atau likes atau comment dari orang sekitar sehingga membuat hal itu sepertinya menyenangkan. Apalagi dengan banyaknya apresiasi online seperti itu orang menjadi seolah-olah kesannya mendapatkan perhatian. Sehingga itu yang membuat orang menjadi nagih dan melakukan terus," ungkapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (3/3/2023).
Namun begitu Sari mengingatkan, bisa jadi kondisi seseorang di dunia nyata tidak sejalan dengan kemewahan yang kerap dipamerkannya di dunia maya. Pada kondisi seperti ini, seseorang cenderung memamerkan hal positif di media sosial untuk mencapai tujuan lain. Misalnya, membangun citra untuk mendapatkan pasangan.
"Kalau orangnya hanya flexing, ya itu biasanya selain ingin terlihat 'wah' di media sosial, which is belum tentu di dunia nyata atau kehidupan aslinya betul-betul seperti itu," beber Sari.
"Atau ingin menampilkan image sesuatu yang nanti dia tujukkan untuk hal-hal tertentu lainnya. Memudahkan dia untuk hal-hal tertentu lainnya. Atau untuk menggaet pasangan, bisa saja. Banyak hal yang dilakukan orang dengan beragam motif saat melakukan flexing," pungkasnya.
(vyp/kna)











































