Kasus Obesitas RI Nanjak, Kemenkes Minta Cukai Minuman Manis Segera Diterapkan

Kasus Obesitas RI Nanjak, Kemenkes Minta Cukai Minuman Manis Segera Diterapkan

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 06 Mar 2023 11:34 WIB
Kasus Obesitas RI Nanjak, Kemenkes Minta Cukai Minuman Manis Segera Diterapkan
Foto: Getty Images/iStockphoto/tatchai
Jakarta -

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Maxi Rein Rondonuwu menyebut ada sekitar dua miliar penduduk dunia berada di bawah risiko atau bahaya obesitas. Kondisi ini menyebabkan tingginya faktor risiko seperti jantung sampai diabetes, penyakit dengan angka kematian tinggi.

Sebenarnya, pemerintah sudah mengeluarkan Permenkes 30 tahun 2013 tentang Pembatasan Gula, Garam, Lemak. Di dalamnya diatur konsumsi gula tidak lebih dari 50 gram, natrium kurang dari 2000 mg, lemak total tak melampaui 67 gr per orang dalam satu hari. Menghindari kemungkinan hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.

"Nanti kita akan ada pertemuan dengan BPOM, kita harapkan ini setiap bulan untuk ada implementasi daripada Permenkes, pengawasannya ada di BPOM, untuk gula garam lemak ada standarnya saya kira harus dipatuhi," terang Maxi dalam konferensi pers Hari Obesitas Sedunia, Senin (6/3/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih bagus lagi usulan kami Kemenkes ke Kemenkeu untuk dijadikan cukai, terutama untuk gula yang masuk ke dalam cukai, itu sangat efektif masuk ke dalam cukai," sambung dia.

dr Maxi mendorong upaya preventif ketimbang pengobatan, misalnya membiasakan rutin berolahraga, di samping menjaga pola makan.

ADVERTISEMENT

"Berapa kali kalau di Singapura, anak sekolah, anak kalau agak gemuk disuruh lari setiap hari di sekolah. Yang paling penting itu upaya preventif, di Kesmas saya kira sudah ada tentang bagaimana implementasinya secara bersama-sama," terang dia.

Prediksinya, di 2030 mendatang, ada satu dari lima wanita dan satu dari tujuh pria yang hidup dengan kondisi diabetes. Peningkatan kasus di Indonesia sudah mulai terlihat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dari semula di 2007 10,5 persen, naik di 2018 menjadi 21,8 persen.

"Saya kira menjadi beban ganda di negara-negara berkembang, karena di satu sisi malnutrisi masih banyak, obesitas juga masih besar," pungkas dia.




(naf/up)

Berita Terkait