Usia anak-anak yang mengidap diabetes pun beragam, mulai dari usia 10 sampai 14 tahun. Bahkan, balita yang berusia 0 sampai 4 tahun pun kemungkinan bisa terkena diabetes.
Dikemukakan oleh dr. Leonirma Tengguna, M.Sc, Sp.A, selaku Dokter Spesialis Anak, ada beberapa gejala awal yang bisa diketahui bagi penderita diabetes pada anak, yaitu 3P, Poliuri, Polidipsi, dan Poliphagi.
"Gejala awal diabetes ini 3P yaitu Poliuri, banyak buang air kecil. Kemudian Polidipsi, banyak minum. Yang ketiga itu Poliphagi, banyak makan. Selain 3P ini juga disertai dengan tanda-tanda yang paling sering adalah penurunan berat badan yang tidak disertai dengan penyebab yang jelas. Tapi kalau gejala lain yang bisa terjadi adalah misalnya luka jadi susah sembuh, dan penglihatan kabur," ungkapnya dalam program e-Life Jumat (03/03/2023) lalu.
"Gejala 3P ini tidak hanya pada orang dewasa, di anak-anak juga sama, gejala diabetes 3P ini ada. Seperti yang kita ketahui, diabetes itu tipenya ada banyak. Salah satu tanda yang bisa terjadi adalah misalnya pada diabetes tipe 2, ada tanda resistensi insulin ya. Tanda yang paling mudah adalah adanya penebalan lipatan kulit, terutama yang mudah dideteksi adalah kulit bagian leher," lanjutnya.
Dijelaskan lebih rinci, cara mendeteksi diabetes pada anak bisa dilihat dari lipatan kulit pada leher sang anak. Terlihat dari warna dan tekstur kulit yang lebih tebal daripada umumnya.
"Biasanya ini terjadi pada anak yang gemuk atau obesitas, kita lihat saja di belakang lehernya itu yang paling banyak kelihatan dari luar, lehernya berwarna hitam-nya itu berbeda dengan leher yang kotor. Warnanya lebih hitam dan kulitnya lebih tebal di daerah leher," ujar dr. Leonirma Tengguna, M.Sc, Sp.A.
(mjt/mjt)