739 Ribu Warga RI Alami Ginjal Kronis, Paling Banyak di Kelompok Ini

739 Ribu Warga RI Alami Ginjal Kronis, Paling Banyak di Kelompok Ini

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 07 Mar 2023 13:00 WIB
739 Ribu Warga RI Alami Ginjal Kronis, Paling Banyak di Kelompok Ini
Foto: Getty Images/iStockphoto/saengsuriya13
Jakarta -

Direktur P2PTM Kemenkes RI Eva Susanti mengungkap kasus ginjal kronis meningkat berdasarkan perbandingan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 hingga 2018. Dari semula hanya dua persen, per 2018 menjadi 3,8 persen.

"Kalau kita melihat tahun 2018 ada 3,8 persen atau 739.208 jiwa yang sebenarnya pada 2013 hanya 2 persen, jadi cukup meningkat kenaikannya," terang dia dalam konferensi pers Hari Ginjal Sedunia, Selasa (7/3/2023).

Provinsi dengan catatan kasus ginjal kronis paling tinggi berada di Kalimantan Utara, disusul Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo. DKI masuk peringkat 10 besar dengan prevalensi kasus ginjal tertinggi di RI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dirinci lebih lanjut, berdasarkan usia, mereka yang paling banyak mengalami kondisi tersebut adalah usia 65 hingga 74 tahun. Namun, sayangnya tren kasus di usia produktif tak kalah tinggi dengan hanya 'selisih' lima persen.

Kelompok usia 65 tahun ke atas berada di angka 8,23 persen, sementara usia 35-44 tahun ada di 3,31 persen.

ADVERTISEMENT

"Kemudian kalau kita melihat prevalensi berdasarkan diagnosis dokter

"Jadi kalau kita melihat kita tahu bahwa saat ini Indonesia menghadapi bonus demografi, kita melihat usia 35 banyak yang sudah menampakkan orang-orang dengan usia produktif terjadi penyakit ginjal. Ini yang harus diwaspadai, bisa saja menjadi bencana demografi," kata dia.

Lebih lanjut, ginjal juga termasuk penyakit katastropik yang membebani anggaran kesehatan paling besar soal penanganan penyakit tidak menular. Jika di posisi pertama ditempati penyakit jantung, gagal ginjal berada di peringkat keempat dengan total biaya penanganan mencapai 1,9 triliun rupiah.




(naf/kna)

Berita Terkait