Kiky Saputri menceritakan pengalaman mertuanya yang berobat di rumah sakit Indonesia dan Singapura. Ia menyoroti bahwa kondisi stroke telinga yang sempat disebut diidap mertuanya, belakangan dipastikan hanya flu ketika berobat di Singapura.
Komentar ini dilontarkan Kiky menanggapi cuitan Presiden Joko Widodo yang menyayangkan masih banyak warga Indonesia memilih berobat ke luar negeri.
"Akhirnya ke Rumah Sakit Singapura dan diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga dan sekarang sudah sembuh. Kocak kan?" ungkap Kiky.
Kicauan itu mendapatkan balasan dari banyak netizen. Ada yang sepakat tapi ada juga yang menyebut tidak semua dokter di Indonesia seperti yang digambarkan.
Menanggapi terkait banyaknya warga Indonesia yang masih berobat ke luar negeri, Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Slamet Budiarto mengatakan keahlian yang dimiliki dokter di Indonesia juga sebanding dengan negara lain.
Namun ia menyoroti sebagian besar biaya penanganan rumah sakit ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sejauh ini, pembiayaan BPJS yang didasari dari tarif INA CBGs belum sesuai dengan yang seharusnya diberikan oleh tenaga kesehatan.
"Kalau di Singapura, sekali dokter periksa itu dapat fee yang cukup karena biayanya cukup," ujar dr Slamet saat dihubungi detikcom, Rabu (8/3/2023).
Lebih lanjut ia menyayangkan alat kesehatan dan obat-obatan di Indonesia masih dikenai pajak. Hal tersebut membuat banyak rumah sakit enggan membeli alkes karena biaya yang mahal.
"Itu berpengaruh pada kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Misal pasien membutuhkan pemeriksaan a, b, c, maka tidak maksimal dan tidak pakai alat yang bagus," bebernya.
Simak Video "Video: Prabowo Minta Menkes Buka 500 RS untuk Cetak Dokter Spesialis"
(kna/naf)