Stroke Kuping: Gejala, Penyebab, hingga Komplikasi

Stroke Kuping: Gejala, Penyebab, hingga Komplikasi

Dinda Zahra Ghaisani Usdi - detikHealth
Kamis, 09 Mar 2023 11:00 WIB
Stroke Kuping: Gejala, Penyebab, hingga Komplikasi
Ramai-ramai mengenai persoalan stroke kuping (ear stroke). Sebenarnya apa itu stroke teling dan penyebabnya? Simak penjelasannya berikut ini. (Foto: dok. iStock)
Jakarta -

Stroke kuping (ear stroke) sebenarnya adalah sebutan untuk kondisi sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) atau gangguan pendengaran sensorineural mendadak. Dalam dunia medis, tidak ada istilah stroke kuping, tetapi orang awam mungkin menyebut demikian karena penyakit ini berhubungan dengan saraf pendengaran.

SSNHL atau dikenal dengan tuli mendadak terjadi ketika kehilangan pendengaran dengan cepat, biasanya hanya terjadi di satu telinga. SSNHL dapat terjadi dalam rentang beberapa hari. Selama waktu ini, suara secara perlahan menjadi teredam atau redup.

Kondisi ini biasanya terjadi ketika telinga bagian dalam, koklea di telinga bagian dalam, atau jalur saraf antara telinga dan otak menjadi rusak. Hal ini dijelaskan oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan, SpTHT, dari RS Primaya Depok dr Ahmad Wahyudin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyakit ini biasanya terjadi pada usia 30-60 tahun dan dapat kambuh kembali," jelas dr Ahmad ketika dihubungi detikcom, Rabu (8/3/2023).

Mengapa Disebut Stroke Kuping?

dr Dewi Yulianti, SpTHT-KL dari Primaya Hospital Makassar mengungkapkan stroke tidak hanya terjadi pada peredaran darah menuju otak. Kondisi serupa bisa terjadi di telinga dengan serangan dan manifestasi secara tiba- tiba, yaitu kehilangan pendengaran secara tiba- tiba biasanya unilateral (satu telinga). Meski tak terkait dengan gangguan peredaran darah, serangannya yang tiba-tiba tak ubahnya seperti stroke.

ADVERTISEMENT

Gejala Stroke Kuping

Dikutip dari Healthline, sekitar sembilan dari sepuluh orang dengan SSNHL mengalami gangguan pendengaran hanya pada satu telinga. Gangguan ini mungkin disadari tepat setelah bangun di pagi hari. SSNHL juga dapat disadari saat menggunakan headphone atau mendekatkan ponsel ke telinga yang terkena.

Gangguan pendengaran yang tiba-tiba terkadang didahului dengan suara letupan yang keras. Gejala lain di antaranya:

  • Kesulitan mengikuti percakapan
  • Suara percakapan teredam
  • Ketidakmampuan untuk mendengar dengan baik ketika ada banyak kebisingan
  • Kesulitan mendengar suara bernada tinggi
  • Pusing
  • Masalah keseimbangan
  • Tinnitus, yang terjadi ketika mendengar suara dering atau dengungan di telinga

Penyebab Stroke Kuping

Adapun penyebab pasti stroke kuping masih belum diketahui. Namun, terdapat beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain:

  • Malformasi telinga bagian dalam
  • Cedera kepala
  • Kontak terlalu lama dengan suara keras
  • Penyakit kekebalan tubuh
  • Penyakit lyme
  • Penyakit meniere
  • Racun dari gigitan ular
  • Pertumbuhan jaringan abnormal
  • Penyakit pembuluh darah
  • Penuaan

"Saat ini penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, berkaitan dengan kondisi telinga dalam atau saraf pendengaran," ungkap dr Ahmad.

Komplikasi Stroke Kuping

Gangguan pendengaran dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup. Orang dewasa yang lebih tua dengan gangguan pendengaran dapat mengalami depresi. Oleh karena gangguan ini dapat mempersulit percakapan, beberapa orang mengalami perasaan terasing.

Gangguan pendengaran juga terkait dengan gangguan dan penurunan kognitif. Hingga kini, mekanisme interaksi antara gangguan pendengaran, kognitif, depresi, dan isolasi masih dipelajari. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengobati gangguan pendengaran dapat memberikan efek positif pada kinerja kognitif, terutama daya ingat.

Pencegahan Stroke Kuping

Terdapat Langkah-langkah yang dapat membantu mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan, di antaranya

1. Lindungi telinga

Membatasi durasi dan intensitas paparan kebisingan adalah pencegahan terbaik. Di tempat kerja, penyumbat telinga plastic atau penutup telinga berisi gliserin dapat membantu melindungi telinga dari kebisingan.

2. Tes pendengaran

Pertimbangkan tes pendengaran rutin jika bekerja di lingkungan yang bising. Jika kehilangan sebagian pendengaran, lakukan Langkah-langkah pencegahan untuk menghindari risiko terkena gangguan lebih lanjut.

3. Hindari tempat-tempat bising

Kegiatan seperti berburu, menggunakan perkakas listrik, atau mendengarkan konser music rock dapat merusak pendengaran seiring waktu. Menggunakan pelindung pendengaran atau beristirahat dari kebisingan dapat membantu menjaga kesehatan telinga. Mengecilkan volume musik juga dapat membantu hal tersebut.




(suc/suc)
Stroke Kuping
27 Konten
Istilah 'stroke kuping' mendadak viral, disinggung Kiky Saputri saat membahas layanan rumah sakit di Indonesia. Merupakan istilah awam untuk sudden sensorineural hearing loss (SSHL) alias sudden deafness.

Berita Terkait