Viral Anak Pejabat Pamer Outfit Puluhan Juta, Psikolog Singgung Pola Asuh Ortu

Viral Anak Pejabat Pamer Outfit Puluhan Juta, Psikolog Singgung Pola Asuh Ortu

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 09 Mar 2023 16:03 WIB
Viral Anak Pejabat Pamer Outfit Puluhan Juta, Psikolog Singgung Pola Asuh Ortu
Ilustrasi penjelasan psikolog perihal faktor pola asuh orang tua di balik fenomena anak pejabat pamer harta. Foto: iStock
Jakarta -

Media sosial digegerkan fenomena anak pejabat pamer harta lewat fashion seharga puluhan juta rupiah. Menyusul terkuaknya hobi pamer kendaraan mahal oleh Mario Dandy Satriyo (20) yang merupakan anak dari eks pejabat pajak, kini putri dari Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono ikut terseret gegara sering memamerkan outfit mahal lewat media sosialnya.

Lantas, apa sih umumnya motif di balik hobi pamer harta? Di samping gelimang harta, mungkinkah ada faktor pola asuh orang tua di balik fenomena tersebut?

Dalam kesempatan sebelumnya, psikolog klinis dan founder pusat Konsultasi Anastasia and Associate, Anastasia Sari Dewi, menjelaskan pola asuh yang terbentuk di keluarga bisa membentuk cara seseorang untuk bersikap di dunia maya. Di samping itu, maraknya komentar positif di media sosial terhadap konten pamer harta juga membentuk kesan, seolah sikap memamerkan kekayaan adalah hal yang benar dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pola asuh, nilai-nilai yang ditanamkan, apa yang penting dalam keluarga. Apakah yang penting karir, pekerjaan, sosial, uang, materi? Dan lain sebagainya. Itu yang nanti juga berpengaruh ke cara orang dalam menunjukkan sesuatu," terang Sari pada detikcom beberapa waktu lalu.

"Kita bisa melihat kok dari media sosial. Orang-orang yang memang cenderung suka dengan kehangatan, kebersamaan, nanti lihat media sosialnya. Pasti isinya banyak entah sama temannya, keluarganya, dan lain-lain. Karena menurut dia itu penting," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Sari menerangkan, ada kemungkinan unggahan seseorang di akun media sosialnya mencerminkan nilai penting yang ditanamkan keluarga. Misalnya pada kasus seorang anak gemar memamerkan kekayaan, bisa jadi memang hal tersebut juga yang ditanamkan oleh keluarganya sebagai hal penting.

"Ada yang sifatnya lebih suka dengan materi-materi. Ada itu yang ditampilkan entah perhiasannya, benda ini-itu, jam, dan lain sebagainya. Ada yang suka dengan sosial, bisa lihat di media sosialnya. Jadi itu tergantung dari value atau nilai penting yang diajarkan ke anak dari kecil," pungkas Sari.




(vyp/kna)

Berita Terkait