India melarang produsen obat untuk menggunakan propilen glikol yang bersumber dari perusahaan yang memasok bahan tersebut ke Marion Biotech. Menurut dokumen pemerintah, produk Marion Biotech yang mengandung bahan baku dari perusahaan tersebut dikaitkan dengan kematian 19 anak di Uzbekistan.
Uzbekistan mengatakan pada bulan Desember bahwa anak-anak meninggal setelah mengkonsumsi sirup obat batuk Marion, Ambronol dan DOK-1 Max, yang terkontaminasi dengan jumlah dietilen glikol atau etilen glikol yang di atas ambang batas.
Mendengar kasus ini, India segera menangguhkan produksi obat perusahaan farmasi tersebut. Bulan ini, polisi berhasil menangkap tiga karyawan Marion setelah tes di laboratorium pemerintah menemukan 22 dari 36 sampel sirup dinyatakan 'palsu'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Pengawas Obat India (DCGI) mengatakan dalam sebuah surat, yang dikirim ke semua otoritas perizinan negara pada Selasa, bahwa Maya Chemtech yang berbasis di Delhi adalah pemasok utama propilen glikol yang digunakan dalam batch yang terkena dampak.
"Oleh karena itu, Anda diminta untuk menginstruksikan petugas penegak hukum untuk tetap waspada terhadap masalah ini dan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar demi kepentingan publik," kata DCGI dalam surat tersebut dikutip dari Reuters, Jumat (10/3/2023).
Hingga saat ini, perusahaan belum menanggapi permintaan komentar.
Insiden Uzbekistan hampir terjadi setelah kejadian serupa di Gambia, di mana komite parlemen mengaitkan kematian sedikitnya 70 anak dengan obat batuk dan pilek yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals yang berbasis di New Delhi.
(hnu/kna)











































