Kanker dapat menyerang siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Salah satu jenis kanker yang paling banyak diidap oleh laki-laki adalah kanker penis. Ini merupakan kanker yang mesti diwaspadai lantaran mengancam jiwa. Karenanya, penting untuk tahu penyebab kanker penis hingga gejalanya.
Kanker penis adalah kondisi ketika sel-sel tumbuh di luar kendali pada atau di dalam penis. Ini sering dimulai pada sel kulit dan dapat masuk ke dalam. Berdasarkan data Globocan tahun 2022, pengidap kanker penis di Indonesia sebanyak 1.017 atau 0,26 persen dengan kasus kematian 347 atau 0,15 persen.
Terdapat empat jenis kanker penis, antara lain:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Karsinoma Sel Skuamosa atau Epidermoid
95 persen kasus kanker penis adalah berjenis ini. Biasanya dimulai pada atau di bawah kulup, tetapi dapat pula muncul di bagian lain dari penis.
2. Sarkoma
Kanker ini terbentuk di jaringan seperti pembuluh darah, otot, dan lemak.
3. Melanoma
Ini adalah kanker yang dimulai pada sel-sel yang memberi warna pada kulit.
4. Karsinoma Sel Basal
Kanker ini dimulai di dalam kulit. Mereka tumbuh perlahan dan tidak menyebar ke area lain di tubuh.
Kanker penis biasanya menyebabkan penis terlihat berbeda. Kulit penis mungkin berubah warna dan melihat adanya benjolan. Tanda dan gejala kanker penis meliputi:
- Benjolan atau luka tidak nyeri
- Ruam
- Pembengkakan dan iritasi, terutama di kepala penis
- Penebalan kulit atau perubahan warna kulit
- Cairan berbau busuk di bawah kulup
- Benjolan kecil dan berkerak
Perlu diingat! Kondisi selain kanker penis, seperti infeksi dan reaksi alergi, juga dapat menyebabkan hal-hal tersebut. Namun, ada baiknya untuk pergi ke dokter untuk memeriksanya.
Penyebab Kanker Penis
Kanker penis dapat menyebabkan sel sehat di kulit menjadi sel kanker. Sel ini berkembang biak di luar kendali, membentuk massa yang disebut tumor. Sel-sel ini dapat mendesak sel-sel sehat. Seiring waktu, sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dalam tubuh dan merusak jaringan serta organ yang sehat.
Para peneliti hingga kini masih belum mengetahui apa yang menyebabkan sel kanker, namun terdapat beberapa faktor risiko terkena kanker penis, di antaranya:
1. Phimosis
Phimosis sering terjadi pada bayi yang tidak disunat, tetapi jarang pada orang dewasa yang tidak disunat. Ini adalah kondisi yang menyebabkan kulup menjadi sangat kencang sehingga tidak dapat ditarik kembali untuk mengakses kepala penis.
Phimosis yang bertahan hingga dewasa dapat meningkatkan risiko infeksi dan peradangan di bawah kulup. Keduanya dapat meningkatkan risiko kanker.
2. HPV
Human papillomavirus memiliki risiko tinggi menyebabkan kanker penis. Ini adalah salah satu virus menular seksual (IMS). Meskipun kebanyakan terdapat pada kanker serviks, tetapi HPV juga dapat menyerang penis.
3. HIV
Kanker penis lebih sering terjadi pada orang dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus). Meskipun begitu, peneliti masih belum yakin akan alasannya. Ada kemungkinan bahwa perilaku seksual yang sama yang meningkatkan risiko seseorang terkena HPV, seperti berhubungan seks tanpa kondom, juga meningkatkan risiko infeksi HIV.
4. Penggunaan Tembakau, Termasuk Merokok
Merokok, mengunyah, atau menggunakan tembakau meningkatkan risiko kanker penis. Tembakau dapat memperlambat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sehingga meningkatkan risiko terkena kanker.
5. Lichen Sclerosus (LS)
LS adalah gangguan peradangan yang dapat menyebabkan kepala penis atau kulup terasa sakit, iritasi, atau gatal. Jika mengalami LS maka seseorang berisiko tinggi terkena kanker penis dan infeksi HPV.
Tidak ada satu cara yang dapat mencegah kanker penis, tetapi dengan melakukan sunat, berhenti merokok, dan melakukan seks yang aman maka dapat mengurangi risiko terkena kanker penis.
(suc/suc)











































