Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berduka atas meninggalnya dokter spesialis paru dr Mawartih Susanty, SpP dr Mawar merupakan dokter spesialis paru yang sebelumnya praktik di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah selama enam tahun.
Menkes mengungkapkan bahwa masa praktik dokter Mawar di Kabupaten Nabire sebenarnya sudah berakhir dan akan segera kembali ke Jakarta.
"Dokter mawar itu adalah dokter beasiswa Kemenkes RI, dia ambil spesialis paru-paru dia memilih berbakti di Papua dan sebenarnya hari itu sudah selesai dia," ucap Menkes ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dia dalam proses untuk kembali ke Jakarta. Dia sangat berdedikasi dan dicintai masyarakat. Jadi saya turut berduka cita dan kekaguman saya atas dedikasi beliau," sambungnya.
Menkes menyebutkan, bahwa pihaknya akan membuka hasil pemeriksaan tewasnya dr Mawar secara transparan. Hal itu pun sudah dikoordinasikan oleh Kemenkes pada pihak Kepolisian.
"Saya berjanji ke mereka (orang tua dr Mawar) bahwa ini akan dibuka secara transparan tidak ada yang ditutup-tutupi. Saya juga sudah bicara dengan Pak Kapolri seperti, tapi saya minta teman-teman sabar," jelasnya.
Adapun Menkes menambahkan bahwa kejadian ini bisa menjadi motivasi untuk pemerintah meningkatkan keamanan dokter-dokter. Khususnya yang tenaga kesehatan bekerja di daerah terpencil.
"Yang penting adalah ini memberikan inspirasi, motivasi bagi kita jajaran pemerintah agar bisa menjamin keamanan dokter-dokter yang bekerja di daerah yang sulit. Khususnya Papua Pegunungan dan Papua Tengah," jelasnya.
"Jadi habis ini saya juga sudah bicara dengan Pak Kapolri mungkin nanti saya akan hadir ke Pak Panglima untuk bicara bagaimana tenaga kesehatan kita ini kan melayani masyarakat papua. Walau bagaimana kan mereka saudara kita yang di Papua. Jangan sampai gara-gara ini, kemudian jadi layanan kesehatan ini nggak sampai mereka kan kasihan," pungkasnya.
(avk/naf)











































