Ini Risiko pada Ibu Hamil & Bayi Jika Kekurangan Protein Saat Kehamilan

Jihaan Khoirunnissa - detikHealth
Senin, 20 Mar 2023 12:59 WIB
Foto: Prenagen
Jakarta - Ibu hamil harus memiliki status nutrisi yang baik dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi hariannya. Nutrisi tersebut bisa didapatkan dari berbagai makanan yang dikonsumsinya.

Diketahui, dengan memenuhi nutrisi yang baik, ibu hamil pun bisa terhindar dari risiko stunting pada anak yang lahir. Apalagi, Melansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan di Indonesia ada 17,3% ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK).

KEK sendiri bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah ibu hamil yang kekurangan energi termasuk asupan proteinnya. Kondisi ini menyebabkan energi yang masuk dan keluar dalam tubuh ibu hamil menjadi tidak seimbang, sehingga kebutuhan nutrisi ibu hamil tidak terpenuhi dan bisa berdampak pada janinnya yang berisiko mengalami kekurangan nutrisi atau stunting pada saat lahir.

Oleh karena itu, pada Desember tahun lalu pemerintah bergerak melalui program gerakan ibu hamil sehat. Gerakan ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan memastikan asupan nutrisi ibu hamil agar selalu terpenuhi sehingga menurunkan angka KEK yang bisa mencegah stunting pada anak.

Masih dari laman Kementerian Kesehatan, disebutkan salah satu asupan nutrisi yang penting untuk ibu hamil adalah protein. Nutrisi satu ini berperan penting selama kehamilan karena memastikan pertumbuhan yang baik dari jaringan dan organ bayi, termasuk otaknya. Tak hanya itu, protein juga membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim ibu selama kehamilan.

Protein pun berperan untuk meningkatkan suplai darah ibu hamil, sehingga memungkinkan untuk mengirimkan lebih banyak darah ke bayinya. Protein yang cukup juga bisa menurunkan risiko komplikasi seperti menghambat pertumbuhan janin dan persalinan prematur.

Melansir dari berbagai sumber, ibu hamil yang kekurangan protein disebut lebih berisiko melahirkan bayi mati, bayi lahir dengan berat rendah, dan juga bayi lahir dengan prematur. Sedangkan untuk ibu hamil sendiri, kekurangan protein bisa menyebabkan penurunan berat badan, kelelahan otot, dan risiko mengalami retensi cairan yang parah.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh PLOS ONE, peneliti yang berafiliasi dengan University of Campinas di negara bagian Sao Paulo Brazil juga mengungkapkan pola makan rendah protein selama kehamilan bisa menyebabkan bayi terlahir lebih kurus.

Agar memenuhi kebutuhan protein selama kehamilan, Ibu hamil pun perlu mengonsumsi sekitar 70 hingga 100 gram protein setiap hari. Tapi kebutuhan protein juga tergantung pada berat badan dan trimester kehamilan ibu. Sebab, secara umum kebutuhan protein untuk ibu hamil meningkat setiap trimester kehamilannya.

Selain itu, biasanya pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil suka merasa mual dan pusing. Kondisi ini disebut dengan emesis gravidarum atau morning sickness.

Hal itu terjadi karena tubuh ibu hamil mengalami perubahan hormon dan kekurangan Vitamin B6. Untuk mengatasinya maka diperlukan pemenuhan nutrisi dengan makanan dan minuman yang mengandung Vitamin B6, B12, tinggi karbohidrat, dan juga protein.

Untuk memenuhi kebutuhan protein ibu hamil dengan mudah, Ibu bisa mengonsumsi PRENAGEN emesis. Susu untuk ibu hamil ini mengandung tinggi PROTEIN dan vitamin B6 yang dapat mengurangi mual dan muntah di awal kehamilan. Selain tinggi protein, PRENAGEN emesis juga mengandung zat besi yang mencegah pendarahan saat melahirkan dan juga asam folat yang mencegah risiko cacat tabung saraf bayi dan tinggi kalsium.

Foto: Prenagen

Atau untuk ibu hamil yang tidak mengalami mual dan muntah, bisa mengonsumsi PRENAGEN mommy. Susu kehamilan ini selain tinggi PROTEIN, tetapi juga mengandung DHA dan Omega 3 untuk perkembangan otak bayi. Kandungan kalsium di dalamnya juga bantu untuk pembentukan tulang janin dan kesehatan tulang ibu sehingga tetap fit selama kehamilan.

Yuk, ibu hamil bisa mengonsumsi 2 gelas sehari selama 9 bulan masa kehamilan dan nikmati rasanya yang enak nggak bikin enek dan nikmat disajikan hangat atau dingin.




(ega/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork