Pedangdut Iis Dahlia menyebut dirinya sudah lama mengidap obsessive compulsive disorder (OCD). Ia mengaku tak pernah memeriksakan diri ke profesional. Namun, ia selalu merasa tidak nyaman jika harus mengenakan pakaian dalam kondisi basah.
"Aku mah emang orangnya juga OCD, jadi apapun bersih kalau perempuan tuh paling nggak kan umpamanya habis buang air kecil apalagi buang air besar harusnya dicuci yang bersih aja, terus harus dalam kondisi kering ya," ucapnya saat ditemui di RS Brawijaya Depok, Selasa (23/3/2023).
"Sudah lama sebenarnya tapi kalau sekarang gua lebih parah," ujar Iis lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iis juga menyebut, tak pernah memeriksakan diri ke profesional seperti psikolog. Pasalnya, ia merasa kondisinya tidak merepotkan orang lain.
"Gua bersih-bersih sendiri tapi akhirnya gua jadi capek kaya di rumah, pembantu udah nyapu gua nyapu lagi. Entar ada tamu, mereka kalau teman-teman dekat sudah tahu tuh mereka masih di meja makan gua udah nyapu," tutur Iis.
Dalam kesempatan terpisah, psikolog klinis dan Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, menjelaskan OCD pada dasarnya adalah kehadiran obsesi atau kompuls secara berulang. Obsesi tersebut bisa muncul selama lebih dari satu jam dalam sehari hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Pikiran (obsesi) ini bisa munculnya berupa gambaran yang tidak pantas seperti berbau seksual atau munculnya dalam bentuk-bentuk seperti menghitung berulang-ulang, keraguan yang muncul berulang-ulang itu adalah obsesi yang muncul di pikiran kita," terangnya pada detikcom dalam program e-Life beberapa waktu lalu.
"Kemudian ada juga kompulsi. Kompulsi itu adalah perilaku yang muncul berulang-ulang mengikuti pikiran obsesi ini. Misalnya teman-teman yang lebih paham atau mudah relate adalah membersihkan berulang kali, membersihkan meja, menata barang harus sampai detil ada aturan tertentu atau misalnya cuci tangan berulang kali," sambung Veronica.
NEXT: Bisakah OCD Diketahui Tanpa Diagnosis Profesional?
Lebih lanjut Veronica menjelaskan, OCD adalah kondisi yang memerlukan diagnosis dari profesional dan tidak bisa disimpulkan sendiri.
Namun jika seseorang merasa ada tanda-tanda serupa OCD, orang tersebut bisa menjalani pemeriksaan ke psikolog klinis untuk melihat tingkat keparahan dan mendapatkan penanganan yang tepat.
"Datang ke psikolog klinis, periksa benar atau nggak. Kalau benar, kita akan lihat seberapa parah. Karena OCD itu ada tingkat keparahan, bisa dicek. Contohnya, waktu yang dihabiskan untuk obsesi selama satu hari itu lebih dari satu jam, tapi berapa lama?" pungkasnya.
Simak Video "Yang Terjadi di Dalam Otak Pasien OCD"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)











































