Iis Dahlia Ngaku Idap OCD Sejak Lama, Kondisi Apa Sih Itu?

Terpopuler Sepekan

Iis Dahlia Ngaku Idap OCD Sejak Lama, Kondisi Apa Sih Itu?

Celine Kurnia - detikHealth
Sabtu, 25 Mar 2023 21:00 WIB
Iis Dahlia Ngaku Idap OCD Sejak Lama, Kondisi Apa Sih Itu?
Iis Dahlia. (Foto: Noel/detikFoto)
Jakarta -

Pedangdut Iis Dahlia menyebut dirinya sudah lama mengidap obsessive compulsive disorder (OCD). Pasalnya, ia amat sering bersih-bersih dan tidak tahan mengenakan sesuatu yang basah.

"Aku emang orangnya juga OCD. Jadi apa pun bersih kalau perempuan tuh paling nggak 'kan umpamanya habis buang air kecil apalagi buang air besar harusnya dicuci yang bersih aja, terus harus dalam kondisi kering ya," ucap Iis saat ditemui di RS Brawijaya Depok, Selasa (21/3/2023).

"Nah, gua nggak bisa tuh kalau basah-basah terus langsung pakai ini, nggak bisa, harus kering, harus clean. Jadi alhamdulillah selama ini bagian kewanitaan aku bersih," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Iis mengaku tidak pernah memeriksakan diri ke profesional seperti psikolog. Pasalnya, ia merasa kondisinya tidak merepotkan orang lain.

"Gua bersih-bersih sendiri tapi akhirnya gua jadi capek kayak di rumah, pembantu udah nyapu gua nyapu lagi. Entar ada tamu, mereka kalau teman-teman dekat sudah tahu tuh mereka masih di meja makan gua udah nyapu," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurut psikolog klinis dan Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, OCD adalah rasa obsesi dan kompulsi yang muncul secara berulang. Obsesi ini muncul lebih dari 1 jam dalam sehari hingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Pikiran (obsesi) ini bisa munculnya berupa gambaran yang tidak pantas seperti berbau seksual atau dalam bentuk-bentuk seperti menghitung berulang, keraguan yang muncul berulang itu adalah obsesi yang muncul di pikiran kita," terangnya pada detikcom dalam program e-Life beberapa waktu lalu.

Sementara itu, kompulsi pada OCD adalah perilaku yang muncul berulang-ulang mengikuti pikiran obsesi ini. Bentuk kompulsi seperti membersihkan sesuatu berulang kali, menata barang harus sampai detail, dan pada waktu tertentu mencuci tangan berkali-kali.

Menurut Veronica, OCD adalah kondisi yang memerlukan diagnosis profesional dan tidak bisa disimpulkan sendiri. Jika merasa mengalami gejala OCD, segera lakukan pemeriksaan psikologi klinis untuk mengetahui tingkat keparahan dan mendapat penanganan yang tepat.

"OCD ada tingkat keparahan, bisa dicek. Contohnya waktu yang dihabiskan untuk obsesi selama satu hari itu lebih dari satu jam, tapi berapa lama?" pungkasnya.

NEXT: Tanda-tanda OCD

Gejala OCD

Dikutip dari WebMD, OCD biasanya mencakup obsesi dan kompulsi. Namun, bisa saja seseorang hanya mengalami gejala obsesi atau kompulsi saja. Berikut gejala umum pengidap OCD.

Gejala OCD Obsesi

  • Ketakutan terkontaminasi atau takut kotor, misalnya takut menyentuh benda yang sudah disentuh orang lain.
  • Ragu dan sulit menoleransi ketidakpastian, misalnya ragu telah mengunci pintu atau mematikan kompor.
  • Segala sesuatu harus teratur bahkan simetris, misalnya stres atau kesal saat benda berantakan.
  • Pikiran agresif yang ingin melukai diri sendiri atau orang lain, misalnya ingin menabrakan mobil ke arah orang lain.
  • Pikiran atau agresi, misalnya ingin berkata-kata kotor di depan orang lain.
  • Menghindari sesuatu yang memicu obsesi, misalnya berjabat tangan dengan orang lain.

Gejala OCD Kompulsi

  • Mencuci dan membersihkan, misalnya selalu mencuci tangan karena takut kotor.
  • Memeriksa, misalnya selalu memeriksa apakah sudah mengunci pintu atau mematikan kompor.
  • Menghitung atau berkata, misalnya selalu menghitung dengan pola tertentu, mengulangi kata-kata, doa, atau, kalimat tertentu.
  • Mengatur, misalnya selalu mengatur barang dan menata agar selalu rapi dan teratur.

Penyebab OCD

Psikiater dari RS Jiwa dr H Marzoeki Mahdi Bogor Lahargo Kembaren menjelaskan OCD dapat dipicu oleh beberapa faktor. Faktor genetik adalah salah satu kemungkinan pemicunya. Dalam hal ini, seseorang berisiko mengidap OCD apabila ada keluarga yang juga mengidap OCD, gangguan jiwa, atau kepribadian yang perfeksionis.

"Gangguan fungsi, struktur otak, dan pengalaman traumatis di masa lalu juga bisa menjadi penyebabnya," terang dr Lahargo kepada detikcom, ditulis Jumat (24/3).

Ia melanjutkan, kriteria pengidap OCD tidak sesimpel hanya menjaga kerapian dan kebersihan. Mereka dapat mengalami gangguan jiwa dengan memiliki pemikiran, ide, dan impuls berulang hingga tidak bisa dikendalikan.

Apa Pengidap OCD Bisa Sembuh?

Dikutip dari Mayo Clinic, OCD adalah gangguan kesehatan mental yang dapat dialami oleh pria dan wanita. Anak-anak pun dapat mengidap OCD yang gejalanya mulai terasa ketika menginjak usia dewasa.

Hingga saat ini, belum ada obat untuk kondisi tersebut. Namun, sejumlah perawatan bermanfaat untuk mengendalikan gejala agar pengidapnya dapat lancar beraktivitas sehari-hari. Perawatan tersebut seperti psikoterapi dan obat-obatan tertentu.

Halaman 2 dari 2
(vyp/vyp)

Berita Terkait