Komnas KIPI Investigasi Kematian Bayi Trenggalek, Belum Tentu karena Imunisasi

Komnas KIPI Investigasi Kematian Bayi Trenggalek, Belum Tentu karena Imunisasi

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 28 Mar 2023 11:04 WIB
Komnas KIPI Investigasi Kematian Bayi Trenggalek, Belum Tentu karena Imunisasi
Foto: Pasutri di Trenggalek melapor ke Polres setempat usai bayinya meninggal setelah diimunisasi (Adhar Muttaqin/detikJatim)
Jakarta -

Geger kabar bayi berusia 5 bulan di Trenggalek meninggal dunia usai menjalani imunisasi. Bayi tersebut bernama Muhammad Arif Okta Ramadan putra dari Mukono (46) dan Adelia (17).

Mukono menjelaskan bahwa anaknya meninggal dunia usai melakukan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) oleh bidan desa pada Selasa (21/3/2023). Setelah diimunisasi, putra Mokono sempat mengalami gejala demam tinggi hingga kejang-kejang.

"Kejadiannya setelah disuntik TT panas sampai kelewat batas. Sangat panas, kejang-kejang dan jerit-jerit," cerita Mukono dikutip dari detikJatim, Selasa (28/3/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) menjelaskan bahwa biasanya vaksinasi TT tidak menyebabkan kejang.

"Vaksinasi TT biasanya tidak menyebabkan kejang dan melihat anak tersebut dirawat di RS, biasanya dokter yang merawat akan menyampaikan sebab kematian pada anak tersebut," ucap Prof Hingky ketika dihubungi detikcom, Selasa (28/3/2023).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Prof Hingky menjelaskan bahwa pihaknya akan meminta keterangan dari dokter yang merawat putra Mukono.

"Oleh karena itu kita perlu mendapat keterangan dari dokter yang merawat di RS mengenai sebab kematian pada anak ini," jelasnya.

Dirinya menambahkan bahwa ada kemungkinan putra Mukono meninggal karena penyebab lain. Terlebih vaksin TT selama ini aman diberikan pada ribuan anak lainnya.

"Vaksin TT tersebut pasti diberikan pada anak sekolah yang lain, biasanya ribuan sasaran. Sehingga apabila hanya seorang yang meninggal, maka harus dipikirkan penyebab lain," terangnya.

Saat ini Komnas KIPI sedang menjalankan investigasi untuk menemukan penyebab meninggalnya putra Mukono.

"Saya sedang konfirmasi pada Komda KIPI Jawa Timur. Setelah investigasi selesai, Kommas beserta Komda akan segera melakukan kajian kausal. Mudah-mudahan data segera Komnas dapatkan dari Komda, pungkasnya.




(avk/naf)

Berita Terkait