Virus Marburg Tewaskan 27 Orang, IDI Bicara Kemungkinan Penyebarannya di RI

Virus Marburg Tewaskan 27 Orang, IDI Bicara Kemungkinan Penyebarannya di RI

Averus Kautsar - detikHealth
Rabu, 29 Mar 2023 10:00 WIB
Virus Marburg Tewaskan 27 Orang, IDI Bicara Kemungkinan Penyebarannya di RI
Virus Marburg Tewaskan 27 Orang, IDI Bicara Kemungkinan Penyebarannya di RI (Foto: Khadijah Nur Azizah)
Jakarta -

Beberapa waktu terakhir, dunia dikejutkan dengan munculnya virus marburg (MVD) yang menyebar di Afrika. Virus ini menjadi perhatian karena memiliki tingkat kematian yang tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa penularan virus Marburg masih terus terjadi di Guinea Khatulistiwa pada 22 Maret 2023. Tercatat jumlah total kasus konfirmasi dan probable saat ini ada 29 kasus, termasuk 27 kematian.

Mengenai hal tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Muhammad Adib Khumaidi, SpOT berbicara soal kemungkinan penyebaran virus marburg di Indonesia. Menurutnya, harus ada upaya-upaya pencegahan penyebaran penyakit, terlebih transportasi internasional kini sudah berjalan normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kita negara yang istilahnya itu juga ada transportasi publik ya dari luar negeri juga, maka upaya-upaya di dalam mencegah penyebaran penyebaran penyakit dari luar negeri itu menjadi suatu proses yang harus dilakukan," ucapnya ketika ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).

"Sehingga perkembangan-perkembangan adanya penyakit dari luar negeri itu harus menjadi suatu langkah antisipatif yang harus dilakukan. Artinya COVID kemarin kan juga kondisinya seperti ini juga," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Adapun lebih lanjut, dr Adib meminta semua pihak tidak abai dalam menghadapi ancaman-ancaman dari virus marburg. Terlebih, angka kematian virus marburg juga terhitung besar.

"Kita memang tidak boleh abai dengan kondisi-kondisi penyakit-penyakit dari luar. Kalau sekarang ada virus yang dari luar, maka kita harus mengidentifikasi sebenarnya ini berasal dari negara mana yang kemudian itu kita harus pantau juga," jelasnya.

Menurutnya, keberadaan virus marburg yang sedang menjadi kewaspadaan pemerintah ini juga harus disosialisasikan pada masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat menyadari dan paham soal ancaman dari virus marburg.

"Sekaligus yang paling penting yang harus dilakukan adalah sosialisasi terkait virus yang baru ini. Bukan untuk menakut-nakuti tapi sebagai salah satu upaya untuk masyarakat agar waspada," pungkasnya.




(avk/kna)
Ancaman Virus Marburg
16 Konten
Virus Marburg yang belakangan meluas di sejumlah wilayah Afrika. Meski sampai saat ini belum ada laporan terkait kasus atau suspek penyakit marburg di Indonesia, namun pemerintah meminta masyarakat untuk tetap waspada.

Berita Terkait