Beberapa waktu terakhir masyarakat dihebohkan dengan kemunculan berbagai penyakit baru seperti virus Marburg yang mewabah di Afrika. Penyakit tersebut memiliki tingkat kematian yang tinggi dan begitu mudah menular.
Guinea Khatulistiwa menjadi negara di Afrika pertama yang melaporkan kasus virus Marburg. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus yang tercatat ada 29 kasus dengan 27 di antaranya meninggal dunia.
Selain virus Marburg, masyarakat Burundi juga dihebohkan dengan kehadiran penyakit mimisan misterius. Penyakit tersebut sudah memakan 3 korban jiwa dalam waktu 24 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan kemunculan penyakit-penyakit baru yang ada di dunia, ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan bahwa ancaman wabah tidak akan pernah berhenti.
"Ini mengingatkan kita bahwa di masa fase akut COVID ini sudah bisa kita lewati dengan modal imunitas ya. Ancaman wabah berikutnya itu sebenarnya sudah antre, artinya perilaku hidup bersih sehat ini sangat dituntut," ucap Dicky ketika dihubungi detikcom, Sabtu (1/4/2023).
Ia pun mengingatkan peran masing-masing masyarakat dalam menjaga lingkungan agar wabah bisa dihindari dan diatasi dengan baik. Karena ahli meyakini bahwa kemunculan penyakit baru yang terjadi di Afrika bisa disebabkan oleh perubahan iklim karena perilaku manusia.
"Jangan lupakan bahwa peran kita masing-masing setiap kita ini untuk meningkatkan perilaku bersih sehat ini menjadi sangat amat penting," jelasnya.
"Kita hidup di era di mana kita menyaksikan dampak dari perilaku itu yang kemudian menimbulkan wabah. Dan kita ada di era di mana perubahan iklim ini kita rasakan sebetulnya dan kita jadi saksi," lanjutnya.
Menurutnya, potensi wabah baru untuk muncul akan semakin besar jika masyarakat saat ini tidak melakukan perubahan.
"Dan kita harus jadi pelaku yang merubah itu. Jadi kita adalah generasi pertama yang merasakan perubahan dari lingkungan ini, pemanasan global, dan juga bicara potensi wabah yang semakin besar," pungkasnya.
(avk/up)











































