Awal Mula Ilmuwan Temukan Bukti Baru Asal Usul COVID-19 dari Rakun

Awal Mula Ilmuwan Temukan Bukti Baru Asal Usul COVID-19 dari Rakun

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 30 Mar 2023 06:30 WIB
Awal Mula Ilmuwan Temukan Bukti Baru Asal Usul COVID-19 dari Rakun
Awal mula ilmuwan menemukan bukti baru asal usul COVID-19 dari rakun. (Foto: AFP via Getty Images/FREDERICK FLORIN)
Jakarta -

Dunia sempat dihebohkan dengan temuan bukti baru soal asal usul COVID-19 yang sempat menghilang dari publik. Sampai akhirnya, bukti ini ditemukan oleh ilmuwan biologi evolusi Paris Florence Debarre.

Awalnya, Debarre tengah mencari data di GISAID dan tiba-tiba menemukan hal yang tidak biasa. Ia tidak sengaja menemukan file-file berisi data genetik hasil swab yang diambil dari pasar makanan laut Huanan, Wuhan, China.

Dikutip dari The Guardian, dari data tersebut menunjukkan ribuan urutan genetik mentah dari hasil swab yang diambil ilmuwan China pada awal 2020. Itu diambil dari lantai, kandang, dan permukaan pasar Wuhan yang merupakan tempat kasus pertama virus Corona terdeteksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analisis pra-cetak dari swab yang sama, yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC) pada Februari 2022, mengklaim bahwa mereka telah memasukkan DNA manusia dan jejak virus corona. Tetapi, itu tidak menunjukkan bukti jenis hewan yang paling mungkin menjadi vektor untuk virus.

Setelah dipelajari lebih lanjut, Debarre dan rekan-rekannya menemukan hasil yang berbeda. Mereka menemukan nama Latin hewan anjing rakun berkali-kali dalam data tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya menemukan nama Latin untuk anjing rakun, berkali-kali. Itu adalah salah satu emosi terbesar dalam hidup saya," ungkap Debarre yang dikutip dari The Guardian.

Anjing rakun masih sepupu dengan rubah Asia timur omnivora dan sangat rentan terhadap infeksi virus Corona. Hewan ini juga bisa menularkan virus dalam jumlah yang cukup untuk menginfeksi hewan dan manusia yang ada di sekitar mereka.

Dengan kata lain, hewan itu dipastikan ada di tempat kejadian.

Debarre juga menyebutkan ada DNA dari hewan lain yang juga ditemukan di data tersebut. Namun, masih belum ada bukti yang konklusif bahwa anjing rakun yang ada di pasar itu memang menjadi sumber penularan utama virus Corona ke manusia.

"Tapi, sekarang tidak dapat disangkal bahwa mereka (anjing rakun) ada di sana," kata dia.

Namun, sejak temuannya itu dipublikasikan, Debbare mendapatkan banyak ancaman dan serangan dari media sosial.

"Tadi malam, saya menangisi hal-hal mengerikan yang saya baca tentang diri saya di media sosial," tuturnya.

Sebagai langkah selanjutnya, perlu dilakukan penyelidikan pada rantai pasokan ilegal yang membawa anjing rakun dan hewan lain ke pasar Wuhan selama musim dingin pada tahun 2019 itu. Itu untuk melihat apakah mereka mungkin mengarah lebih dekat ke sumber asli virus, yang masih diduga berasal dari kelelawar.




(sao/naf)

Berita Terkait